indoposnews.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkubang di zona merah. Orbit IHSG sejak awal perdagangan tidak bisa bergeser dari garis merah. IHSG anjlok 0,31 persen atau 22,48 poin ke posisi 7.240.
Total volume transaksi mencapai 16 miliar lembar senilai Rp9,4 triliun. Tercatat 379 saham melemah, 183 saham menguat, dan 232 saham stagnan. Nah, hanya satu dari 11 indeks sektoral menguat yaitu sektor kesehatan surplus 0,54 persen. Sisanya, 10 indeks sektoral melepuh dengan tingkat beragam.
Sektor transportasi dan logistik susut 1,72 persen, diikuti sektor barang baku menukik 1,70 persen, dan sektor properti dan real estat merosot 1,64 persen. Sektor perindustrian minus 1,07 persen, sektor energi tereduksi 0,95 persen, sektor barang konsumsi nonprimer turun 0,59 persen.
Baca juga: Surplus 69 Persen, Pengelola RS Hermina Kemas Laba Rp343 Miliar
Lalu, sektor keuangan melorot 0,51 persen, sektor teknologi jeblok 0,41 persen, sektor barang konsumsi primer melepuh 0,25 persen, dan sektor infrastruktur terkoreksi 0,18 persen. Saham-saham mengalami penurunan harga di antaranya DCII 575 poin menjadi Rp41.650 per lembar.
ITMG susut 300 poin menjadi Rp26.050 per saham, dan AMMN berkurang 275 poin menjadi Rp11.525 per lembar. Saham-saham sangat atraktif diperdagangkan antara lain BSBK 76.660 kali senilai Rp117,8 miliar, BBRI 63.315 kali Rp1,28 triliun, dan NASI 33.447 kali Rp36,8 miliar.
Saham-saham mengalami lonjakan harga antara lain CEKA surplus 310 poin menjadi Rp2.150 per lembar, RDTX melejit 300 poin menjadi Rp14.300 per saham, dan BBCA meroket 225 poin menjadi Rp10.300 per eksemplar.
Baca juga: Lanjut! Hary Tanoe Angkut 5 Juta Saham MNC Asia Rp48 per Lembar
Penghuni top gainers LQ45 Bank Central Asia (BBCA) naik 2,23 persen, Mitra Adiperkasa (MAPI) surplus 2,23 persen, dan Indofood Sukses Makmur (INDF) naik 1,67 persen.
Top losers LQ45 terdiri dari PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 8,46 persen, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turun 5,56 persen, dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) turun 3,36 persen. (abg)