indoposnews.co.id – PT Provident Investasi Bersama (PALM) resmi menjadi perusahaan investasi. Itu seiring peralihan kegiatan usaha, dari perusahaan perkebunan. Perubahan kegiatan usaha, dan perubahan nama itu, telah mendapat restu pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa (23/8).
Perubahan kegiatan usaha sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material, dan perubahan kegiatan usaha. ”Transformasi ini menjadi momentum memulai langkah baru, dan mengimplementasikan rencana investasi memberi manfaat bagi para pemegang saham secara berkelanjutan,” tutur Presiden Direktur PT Provident Investasi Bersama Tri Boewono.
Baca juga: Terpangkas 68,42 Persen, Laba NFC Indonesia Tersisa Rp30,8 Miliar
Seiring perbaikan ekonomi nasional, perseroan terbuka dengan segala peluang, dan potensi investasi menciptakan dampak positif bagi perusahaan untuk jangka panjang. Dalam jangka pendek ini, Provident Investasi fokus berinvestasi terhadap perusahaan berstatus perusahaan terbuka atau terdaftar di bursa. Namun tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di perusahaan belum terdaftar di bursa atau non-listed.
Pendeknya, Provident Investasi tidak membatasi investasi kepada salah satu sektor usaha, dan akan berinvestasi pada perusahaan potensial dengan pertumbuhan bisnis positif. ”Artinya, Provident Investasi bersikap terbuka dengan segala peluang investasi berbagai sektor ekonomi. Tentu kami menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap keputusan investasi,” imbuh Tri.
Baca juga: Right Issue 3,5 Miliar Saham, Bank Raya Helat Rapat Akbar 29 September 2022
Direktur Keuangan Provident Investasi Devin Antonio Ridwan menambahkan pemilihan perusahaan investasi, perseroan mempertimbangkan berbagai aspek. Meliputi tren terkini, peluang, dan potensi market ke depan. ”Kami ingin menjaga, dan melanjutkan catatan positif dalam melakukan investasi seperti pada PT Merdeka Copper Gold (MDKA). Itu makin memperkuat keyakinan Provident Investasi berinvestasi pada berbagai perusahaan lain berpotensi menciptakan keuntungan, dan kekuatan fundamental secara berkelanjutan,” tukas Devin.
Provident Investasi telah memiliki investasi dalam instrumen ekuitas Merdeka Copper Gold sebanyak 1.347.254.738 saham alias 1,34 miliar lembar. Pembelian dilakukan PT Suwarna Arta Mandiri (SAM), anak usaha dengan kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung dengan saldo per 12 Agustus 2022 sebesar Rp5,9 triliun atau Rp4.380 per lembar.
Baca juga: Tambah Aset, Damai Sejahtera Abadi Borong Tanah di Madiun, Jatim
saat ini, Provident Investasi telah membuat kesepakatan awal rencana pembelian bersyarat atas saham PT Mega Manunggal Property (MMLP) sejumlah 100 juta lembar. Itu setara 1,45 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh milik Mega Manunggal. Proses pembelian saham Mega Manunggal telah memasuki penandatanganan conditional sales purchase agreement (CSPA). Salah satu persyaratan CSPA restu para pemegang saham via RUPS Luar Biasa.
Per 30 Juni 2022, Provident Investasi mencatat laba periode berjalan Rp88,91 miliar ditopang pendapatan lain-lain bersih Rp104,30 miliar terutama aktivitas investasi. Selain itu, perseroan mencatat total aset Rp5,61 triliun terutama dari investasi Rp5,48 triliun. Perseroan tidak membukukan pendapatan dari penjualan karena sudah melepas seluruh kebun sawit. Perseroan sudah tidak mencatat beban pokok pendapatan.
Baca juga: Bantah Data Pelanggan IndiHome Bocor, Ini Penjelasan Telkom Indonesia
Periode sama tahun lalu, perseroan masih membukukan pendapatan Rp156,57 miliar, dan beban pokok pendapatan Rp87,42 miliar. ”Kami optimistis semester berikutnya, Provident Investasi dapat mencatat hasil investasi sebagai pendapatan seiring perubahan kegiatan usaha. Kami akan terus menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dengan menerapkan pemilihan investasi tepat, dan berkelanjutan,” harap Devin. (abg)