• Redaksi
Senin, Juni 9, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Ledakan Sitorus

abu by abu
22 Juli 2023 05:27
Ledakan Sitorus
Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – SIAPA pembongkar awal urusan BTS Rp8 triliun? “Ada seorang pelapor. Orang itu kirim laporan ke Kejaksaan Agung,” ujar Iskandar Sitorus. “Ini kemarahan sesama markus,” tambahnya. Iskandar Sitorus, sekretaris pendiri LSM Indonesia Audit Watch (IAW). Inilah LSM yang mengkritisi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BPKP (Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan), kantor akuntan publik dan lembaga yang mengumpulkan dana masyarakat.

LSM ini juga membuat opini yang membanding-bandingkan hasil audit. Dalam hal proyek BTS, IAW mencermati hasil audit BPK dan BPKP. Lalu membandingkannya. “Tahun 2021 sudah ada hasil pemeriksaan BPK. Terjadi pemborosan Rp 2 triliun,” ujar Sitorus. “Hasil pemeriksaan BPKP tahun 2023 menyebut terjadi kerugian uang negara Rp 8 triliun,” katanya. “Ini semi dagelan,” tambahnya. Di mana dagelannya? “Hasil audit BPK harusnya menyatakan kerugian negara. Bukan pemborosan. 

BPKP yang seharusnya hanya pengawasan malah menyebut ada kerugian,” katanya. Sitorus adalah Batak kelahiran Palembang. Ayahnya letnan kolonel TNI-AD yang dinas di Sumsel. Sekolah SD-nya di Palembang, SMP di Medan, dan SMA di Jakarta. Lalu masuk Universitas Kristen Indonesia (UKI) jurusan hukum. Skripsinya tentang hukum jaminan kesehatan. Iskandar tampil di podcast-nya Akbar Faisal tiga hari lalu. Bersama Irma Hutabarat.

Baca Juga

Akuisisi BVIS Beres, BTN Sulap BTN Syariah Jadi Nomor Dua Nasional

Kinerja Oke, Daaz Bara Obral Dividen Rp249,62 Miliar 

Tumbuh 18 Persen, Tower Bersama Catat Laba Rp413 Miliar

Cum Date 4 Juni, Emiten Busi Grup Lippo Tabur Dividen Rp19 Miliar

Baca juga: Prahara Al Zaytun 

Wanita aktivis ini adalah juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keduanya sangat kritis dalam menyorot kasus BTS di podcast itu. Podcast Akbar termasuk yang populer di bidang politik: Uncensored. Apa yang diucapkan narasumber tidak ada yang diedit. Beberapa podcast Akbar sampai ditonton 3,5 juta orang. Ini prestasi besar untuk sebuah podcast dengan tema yang serius. Rasanya Akbar lebih bebas berkiprah di podcast daripada waktu jadi anggota DPR. 

Kini ia bisa bersikap bebas karena tidak tersandera masa lalu. Waktu jadi anggota DPR Akbar terkenal vokal. Ia yang jadi pelopor pembentukan pansus (panitia khusus) Bank Century. Yakni soal bailout Rp 6,7 triliun kepada bank itu. Terkait dengan krisis moneter tahun 2008 di zaman pemerintahan Pak SBY. Waktu itu Akbar menjadi anggota DPR dari Partai Hanura. Dapilnya Sulawesi Selatan: Parepare dan sekitarnya. Namanya menjadi sangat populer. 

Dipastikan ia akan dengan mudah terpilih kembali. Maka NasDem mengincarnya. Jadilah Akbar anggota DPR dari Partai NasDem. Sebagai mantan wartawan (ia selalu menyebut hasil didikan seseorang yang tidak perlu saya tulis di sini), Akbar tidak bisa mengkhianati nurani. Ia tahu fungsi seorang wakil rakyat. Lihatlah podcast dengan Sitorus dan Irma itu: dimulai oleh Akbar dengan membacakan petisinya. Yakni lima cuitan kritis yang ia unggah di Twitter.

Baca juga: Durian Lokal

Yang pertama berisi gugatannya pada para anggota DPR. “Mengapa tidak satu pun dari 575 anggota DPR yang bersuara soal kasus BTS? Anda ini sebenarnya mewakili siapa? Bagaimana bisa Anda berkeinginan untuk dipilih lagi?” katanya. Akbar lantas seperti geram: wahai anggota DPR, marahlah kalian, seperti kalian marah ketika ada hal-hal yang receh terjadi. Ini soal Rp 8 triliun, kenapa hanya satu partai yang bersuara? Yakni partai kecil PSI yang sering kalian hina?

Akbar hanya satu periode bersama NasDem. Di Pemilu berikutnya ia merasa seperti menjadi orang yang tidak dikehendaki oleh partai. Ia memang masih dipasang di daftar calon anggota DPR. Dapilnya masih sama. Pun nomor urutnya masih nomor satu. “Tapi saya dipepet oleh dua istri bupati di dapil saya,” katanya. “Itulah cara elegan untuk menyingkirkan saya dari DPR,” tambahnya. Tidak lagi jadi anggota DPR nama Akbar tetap populer. Rasanya justru kian populer. 

Ia akan bisa kembali ke DPR. Kapan saja. Kalau ada partai yang mau. Atau, kalau ia juga mau. Akbar memilih tidak mau jadi calon di Pemilu depan ini. Kini Akbar lagi membimbing lebih 100 politisi muda dari salah satu partai. Ia belum mau menyebut dari partai apa. Ia menjadi guru semacam sekolah politik. Pakai kurikulum. Mungkin seperti yang dilakukan Ahok –mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Bedanya sekolah politik milik Ahok menerima calon dari partai apa saja.

Baca juga: MUI Dokter

Yang dididik Akbar ini umumnya anak muda yang akan jadi calon anggota DPR/DPRD. Ada juga yang hanya ingin jadi aktivis di partai politik. Begitu Pemilu selesai sekolah ini berakhir. Dari podcast-nya tentang BTS di Kemenkominfo itu terlihat bagaimana Akbar gemes pada kasus BTS. Sitorus mengimbangi dengan keterangannya yang membuat penasaran: soal hilangnya nama-nama orang yang terkait. Bahkan ada nama yang hilang bersama orangnya sekaligus.

Sitorus sempat melakukan riset serius soal jaminan kesehatan pada masyarakat. Selama dua tahun. Ia lakukan itu di Melbourne, Australia. Waktu itu, di Indonesia, jaminan kesehatan belum ada. Sifatnya masih belas kasihan. Ia terus berjuang. Agar belas kasihan itu jadi kewajiban. “Setelah BPJS terbentuk barulah saya meninggalkan LSM bidang kesehatan. Lalu beralih ke LSM Audit Watch ini,” ujarnya. Tanpa disangka, Sitorus, secara pribadi, menikmati hasil perjuangannya di jaminan kesehatan itu.

“Belakangan istri saya terkena kanker. Istri saya bisa terus melakukan kemo yang biayanya ditanggung BPJS,” ujarnya. “Kanker kandungan,” jawabnya. Sang istri pegawai negeri. Sakit kanker pula. Bidang pekerjaan sang suami pun bukan yang bisa membuatnya orang berpunya. “Yang penting saya masih bisa makan,” katanya. Sitorus melihat angka-angka triliunan berseliweran di pekerjaannya. Itu bukan dengan harapan untuk dapat kecipratan. (Dahlan Iskan)

 

Tags: bpjs kesehatanIskandar SitorusJaminan KesehatanKominfoKorupsi BTSnasdemRp8 Triliun

Berita Terkait

Akuisisi BVIS Beres, BTN Sulap BTN Syariah Jadi Nomor Dua Nasional
Ekonomi

Akuisisi BVIS Beres, BTN Sulap BTN Syariah Jadi Nomor Dua Nasional

2025/06/05
Kinerja Oke, Daaz Bara Obral Dividen Rp249,62 Miliar 
Ekonomi

Kinerja Oke, Daaz Bara Obral Dividen Rp249,62 Miliar 

2025/06/02
Tumbuh 18 Persen, Tower Bersama Catat Laba Rp413 Miliar
Ekonomi

Tumbuh 18 Persen, Tower Bersama Catat Laba Rp413 Miliar

2025/06/02
Cum Date 4 Juni, Emiten Busi Grup Lippo Tabur Dividen Rp19 Miliar
Ekonomi

Cum Date 4 Juni, Emiten Busi Grup Lippo Tabur Dividen Rp19 Miliar

2025/06/02
Cair 19 Juni, Bisi Tebar Dividen Rp84 Miliar
Ekonomi

Cair 19 Juni, Bisi Tebar Dividen Rp84 Miliar

2025/06/02
Bidik Industri Fesyen, BTN IFW 2025 Sukses Besar  
Ekonomi

Bidik Industri Fesyen, BTN IFW 2025 Sukses Besar  

2025/06/02

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Victoria Care

Ingat! Berikut Jadwal Pencairan Dividen Victoria Care Rp46,9 Miliar

14 Mei 2022 12:27
BEI

Bandel, BEI Kepret 48 Emiten Lelet Setor Lapkeu Interim

11 Desember 2021 17:27 - Updated on 12 Desember 2021 10:19
Pelototi! Ini Jadwal Dividen Sinar Eka Rp10 per Lembar

Pelototi! Ini Jadwal Dividen Sinar Eka Rp10 per Lembar

16 Juni 2024 05:27
Black Diamond

Profit Taking! Esa Gemilang Lego 704,03 Juta Saham Black Diamond

29 Agustus 2023 15:57
Itama

Mantul, Itama Ranoraya Catat Pendapatan Rp1,32 Triliun

11 Februari 2022 12:27
Tangkapan layar video penangkapan dua pelaku penyelundup 16 kg narkotika jenis sabu-sabu dari Medan, Sumut, di Jalan Palembang-Jambi KM 59, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, Selasa (1/2/2022).

Penyelundupan 16 kg Sabu-Sabu Digagalkan Polda Sumut

2 Februari 2022 00:06
Menjadi Korban Investasi Bodong, Ini Penjelasan Multisarana Intan Eduka

Menjadi Korban Investasi Bodong, Ini Penjelasan Multisarana Intan Eduka

8 Oktober 2023 11:27
Vaksinasi-indoposnews

36 persen Warga Sunter Belum Vaksin, Kok Bisa!

12 Agustus 2021 21:38
IHSG Menguat Ikuti Kenaikan Kasus COVID-19

IHSG Rebound, Ini Saham-Saham Termantap

28 Juli 2021 08:45
Kebut Blok Buzi, Energi Mega Gandeng Pertamina Internasional EP

Kebut Blok Buzi, Energi Mega Gandeng Pertamina Internasional EP

25 Agustus 2023 23:27

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu