Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah. Kendati begitu, indeks masih akan tertahan pada level support Moving Average 5 hari di kisaran 6.094. Artinya, Indeks masih akan bercokol pada level psikologis 6.000.
Indikator stochastic, dan RSI menjenuh pada area dekat overbought. Arah pergerakan selanjutnya masih berpeluang menguat, dengan catatan indeks terpantau kuat di atas level support 6.090, dan MA5 di kisaran 6.094. ”Secara teknikal indeks bergerak terkonsolidasi mencoba bertahan di zona positif pada rentang 6.068, dan resisten 6.137,” tutur Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia.
Baca juga: Meroket 19 Persen, Saraswanti Anugerah Koleksi Laba Bersih Rp54,65 Miliar
Saham-saham laik dicermati antara lain Bank Central Asia (BBCA), Barito Pacific (BRPT), Ciputra Development (CTRA), Erajaya Swasembada (ERAA), Matahari Department Store (LPPF), Mitra Adi Perkasa (MAPI), Siloam Hospital (SILO), Chandra Asri (TPIA).
Meriview perdagangan Selasa (27/7), Indeks minus 0,15 persen atau 9,34 poin ke level 6.097.05. Saham Unilever (UNVR), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Sarana Menara (TOWR), Indofood CBP (ICBP), dan Aneka Tambang (ANTM) terkoreksi menjadi laggard pergerakan indeks.
Baca juga: Minim Sentimen Positif, IHSG Paling Banter Mixed
Indeks sektor konsumsi primer turun 1,43 persen di tengah tekanan aksi jual investor terhadap perusahaan konsumsi setelah Unilever melaporkan kinerja keuangan semester pertama 2021 kurang memuaskan. Di mana, terjadi penurunan dari sisi penjualan bersih, dan laba. Lesunya daya beli masyarakat berbanding terbalik dengan lonjakan harga bahan baku menjadi faktor utama.
Sementara itu, bursa Asia berpotensi melemah pada perdagangan hari ini. Itu setelah Indeks saham Wall Street menghentikan penguatan dari rekor tertinggi sepanjang masa. Ekuitas Tiongkok tertekan karena tindakan keras pemerintah pada sektor teknologi, dan pendidikan dalam pengetatan peraturan belum pernah terjadi sebelumnya memaksa investor bersikap hati-hati.
Baca juga: Kocok Ulang, Ini Formasi Terlengkap Penghuni LQ45
Harga komoditas energi bervariasi. Di mana, pelemahan harga minyak mentah 0,36 persen, dan penguatan harga batubara 0,68 persen. Komoditas logam terkoreksi pascapenguatan panjang sejak pekan lalu. Harga Nikel minus 1,90 persen, dan Timah turun 1,31 persen. Investor lokal masih mencerna laporan keuangan paruh pertama 2021 dan perkembangan kasus Covid-19. (abg)