Indoposonline.NET – PT Mandiri Sekuritas (Mansek) sepanjang semester pertama 2021 mencatat pendapatan usaha Rp465 miliar, melesat 61 persen dibanding periode sama 2020. Laba bersih tercatat Rp94 miliar, meningkat 201 persen dibanding periode sama 2020.
Kinerja solid Mansek didukung terutama kemajuan bisnis retail pesat, dan global bond melalui perusahaan anak usaha Mandiri Securities Pte. Ltd (Mandiri Securities Singapore). ”Masih mengikuti tren pertumbuhan tahun lalu, semester pertama tahun ini bisnis retail meningkat 189 persen dengan jumlah nasabah meningkat 73 persen. Tren itu, didukung perubahan gaya hidup masyarakat dari tradisional ke digital selama pandemi Covid-19,” tutur Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim, Rabu (21/7).
Baca juga: Wall Street Positif, Pemodal Tunggu Keputusan BI
Laporan Biro Pusat Statistik Nasional Indonesia mencatat pertumbuhan 10,58 persen sektor teknologi informasi dan komunikasi tahun lalu didorong transisi cepat solusi tradisional ke digital, permintaan besar dari layanan telekomunikasi, dan gadget. Selain perubahan gaya hidup masyarakat menjadi digital, kinerja pasar modal tangguh selama pandemi. Itu terefleksi dari likuiditas besar, berkurangnya mobilitas, peningkatan akses informasi, dan edukasi melalui media digital lebih mudah mendorong lompatan inklusi keuangan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup stabil di kisaran 6.000 semester pertama 2021 dengan proyeksi 6.850 akan tercapai pengujung tahun ini. Pasar obligasi juga rebound kuartal dua 2021 seiring penurunan yield SUN. Itu menyusul kembali masuknya investor asing ke pasar obligasi, setelah sempat terkoreksi pada kuartal pertama 2021. Secara total imbal hasil, investasi pasar obligasi pada kuartal dua 2021 sebesar 3,4 persen, menghapus imbal hasil negatif kuartal pertama 2021 tercatat minus 2,4 persen. ”Jadi, secara year-to-date pasar obligasi mencatatkan surplus 1 persen, yang berarti melanjutkan tren kinerja positif,” imbuh Silva.
Baca juga: IHSG Lanjut Menguat, Borong Saham-Saham Ini
Pertumbuhan bisnis Mansek sangat kuat itu, juga didukung pendapatan bisnis global bond dari Mandiri Securities Singapore meningkat 32 persen per 30 Juni 2021 dibanding periode sama 2020. Per 30 Juni 2021, Investment Banking telah menyelesaikan 15 penjaminan obligasi rupiah antara lain: Aneka Gas Industri, Pembangunan Jaya Ancol, dan Pegadaian. Tujuh penjaminan global bond, meliputi Golden Energy, Indofood, Sarana Multi Infrastruktur, Bank Mandiri, dan Pertamina. Lalu, dua right issues, yaitu Summarecon, dan PT Sarana Meditama Metropolitan, dan satu Initial public offering (IPO) Archi Mining.
Sejumlah pencapaian bisnis Mansek tahun 2021 mendapat berbagai penghargaan nasional maupun internasional. Antara lain Best Investment Bank in Indonesia selama 11 tahun beruntun (2011-2021) dari FinanceAsia. Lalu, Best Broker in Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut (2015-2021) dari FinanceAsia, dan Best DCM House in Indonesia selama 4 tahun berturut-turut dari FinanceAsia (2018-2021). Selanjutnya, ranking satu Perusahaan Sekuritas dalam InfoBank 10th Digital Brand Awards, dan Indonesia Excellent Millennial’s Brand Choice 2021 (untuk brand MOST) dari Warta Ekonomi.
Baca juga: Minim Sentimen Positif, IHSG Bergerak Alot
Sedang untuk semester II 2021, Mansek akan terus fokus pada pengembangan bisnis retail berkelanjutan melalui inovasi layanan teknologi digital; Mandiri Online Securities Trading (MOST), memperkuat posisi industri pasar modal Indonesia, regional Asia, dan bersinergi dengan Mandiri Group. ”Kami optimistis akan peluang pertumbuhan semester dua 2021 dengan didukung kerja keras, dan inovasi dalam menghadirkan solusi keuangan pasar modal bagi para nasabah, sehingga tercipta pertumbuhan bisnis berkelanjutan secara kolektif,” harap Silva. (abg)