indoposnews.co.id – Tiga kepala daerah memaparkan konsep kolaborasi pembangunan di wilayah Surabaya Raya meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo dalam talk show Surabaya Business Forum (SBF) 2022 di Kota Pahlawan, Jatim, Sabtu.
SBF yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Kota Surabaya mendatangkan tiga kepala daerah sebagai pemateri yakni Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani).
“Sekitar 90 persen pergerakan ekonomi di Surabaya didukung oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengawali pemaparannya.
Oleh karena itu, salah satu upaya untuk menggerakkan UMKM itu, Pemkot Surabaya juga menjalin kerja sama dengan perhotelan di Surabaya.
“Misal untuk kebutuhan sandal hotel itu diproduksi dan disuplai oleh UMKM Surabaya. Juga, kebutuhan batik, celana hingga sepatu ASN (aparatur sipil negara) pemkot itu belinya pun di UMKM,” kata dia.
Meski demikian, kata dia, untuk menggerakkan ekonomi Surabaya, tidak lepas dari dukungan daerah aglomerasi, yakni Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo. Makanya, Wali Kota Eri mengakui, selama ini dia juga menjalin kolaborasi dengan kedua kepala daerah tersebut.
“Apa yang diproduksi Surabaya itu bisa diberikan ke Gresik. Demikian juga Gresik dan Sidoarjo, apa yang bisa kami ambil itu dijual ke Surabaya. Karena Surabaya Raya (Surabaya, Gresik dan Sidoarjo) adalah suatu keluarga besar yang tidak bisa dipisahkan,” ujar Eri.
Hal yang sama juga katakan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Dia mengatakan, konsep pembangunan di Surabaya Raya adalah kolaborasi. Bahkan dalam waktu dekat kolaborasi itu segera ditunjukkan dan diluncurkan oleh tiga kepala daerah.
Baca juga : Seluncuran kenpark Ambrol, Wawali Surabaya Tegaskan Pengecekan Wahana Hiburan
“Dalam waktu dekat ada kolaborasi yang akan kami luncurkan. Ini kemudian yang akan kami dorong untuk menyatukan tiga daerah (Surabaya Raya) sekaligus,” kata Gus Muhdlor.
Menurut dia, yang menjadi tantangan di Kabupaten Sidoarjo saat ini adalah mengubah stigma masyarakat. Artinya, kata dia, bagaimana mengubah stigma agar warga bisa menjadi tuan di rumahnya sendiri. “Karena itu kami sinergi dengan Surabaya Raya,” kata dia.
Senada juga dikatakan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani. Bupati yang akrab disapa Gus Yani itu menegaskan, setiap daerah di Surabaya Raya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk melengkapi kekurangan itu, kata dia, tiga kepala daerah Surabaya melakukan kolaborasi bersama.
“Insya Allah sinergi kami bertiga sudah pasti, kolaborasi juga pasti, tinggal tunggu aksinya. Kami rencana ingin punya suatu bangunan monumental atau sebuah karya yang benar-benar hasilnya bisa dirasakan masyarakat Jawa Timur,” ujar dia. (mid/ant)