indoposnews.co.id – PT Metrodata Electronics (MTDL), emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Digital khususnya bidang solusi digital, dan distribusi digital, terus memperkuat transformasi digital di Indonesia. Saat ini, transformasi digital telah menjadi suatu keharusan sehingga peran Metrodata sebagai digital transformation enabler makin nyata untuk membantu percepatan digitalisasi.
Itu terefleksi dari kinerja Metrodata pada 2021 cemerlang. Meski pada 2021 masih ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena pandemi Covid-19, namun Metrodata tetap membukukan kinerja baik dengan meraih pendapatan Rp18,5 triliun atau meningkat 32 persen secara year on year (Yoy).
Baca juga: Tuntaskan OWK, Bumi Resources Catatkan Saham 115,63 Miliar Lembar
Susanto Djaja Presiden Direktur Metrodata menyebut memasuki 2022, digitalisasi menjadi suatu kebutuhan sehingga permintaan akan produk maupun solusi digital terus meningkat. Menilik kondisi itu, perseroan sadar potensi pasar harus digarap makin besar. Mulai perbankan, dan layanan keuangan, telekomunikasi, oil & gas, dan masih banyak lagi.
Di mana, banyak perusahaan global juga mulai agresif dalam mencari mitra lokal telah memiliki jangkauan pasar luas. Menyadari itu, tentu menjadi peran perseroan sebagai digital transformation enabler Indonesia dalam menyediakan solusi, produk digital untuk berbagai perusahaan, dan public sector. ”Itu juga sejalan dengan visi baru kami untuk menjadi pusat aktualisasi ekonomi digital terdepan,” tutur Susanto.
Baca juga: Perintis Triniti Jajakan Right Issue 154,42 Juta Lembar
Pertumbuhan kinerja Metrodata pada 2021 tidak terlepas dari kedua unit bisnis yaitu Distribusi Digital, dan Solusi & Konsultasi Digital. Sepanjang 2021, unit bisnis Distribusi Digital didorong penjualan smartphone, notebook, produk gaming, dan komponen. Lalu, unit bisnis Distribusi Digital juga didukung omnichannel. Metrodata memberi kemudahan untuk para dealer dengan memfasilitasi para dealer agar dapat berjualan dengan lebih mudah, baik secara online maupun secara offline melalui multiple-channel.
Metrodata juga terus berinovasi dengan menawarkan inisiasi baru. Misalnya, pada unit Solusi & Konsultasi Digital melalui anak usaha PT Mitra Integrasi Informatika (MII), Metrodata menyediakan Konverter BI-FAST System MII (KOMI) untuk membantu perbankan dalam bertransformasi digital. Metrodata juga terus menambah kemitraan global untuk solusi cloud hyperscaler bersama Microsoft Azure, Amazon Web Services, dan Google Cloud. Terbaru MII menambah kerja sama dengan NetApp untuk Hybrid Multicloud Design and Optimization Workshop (HMDOW) untuk membantu perusahaan mengidentifikasi, dan mengoptimalkan pilihan model penerapan cloud, disesuaikan kebutuhan beban kerja, dan aplikasi mereka.
Baca juga: Ekspansi Global, BSI Gandeng Sejumlah Bank di Uni Emirat Arab
Tahun lalu, mencetak kinerja positif berkat performa setiap unit bisnis Metrodata. Pada 2021, selain meraih pendapatan baik, Metrodata juga berhasil membukukan laba bersih Rp508,9 miliar, meningkat 39 persen Yoy. Masing-masing kontribusi unit bisnis Distribusi Digital meraih laba bersih Rp505,9 miliar atau meningkat 41 persen Yoy. Di sisi lain, unit bisnis Solusi & Konsultasi Digital membukukan laba bersih Rp255,9 miliar atau meningkat 36 persen YoY. ”Ke depan kami optimistis dapat meraih kinerja lebih baik lagi,” tambah Randy Kartadinata, Direktur Metrodata.
Metrodata melalui anak usaha PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) terus menjadi distributor resmi berbagai perusahaan global untuk dapat terus melengkapi produk yang dibutuhkan pasar. Informasi terbaru, SMI juga menambah kemitraan dengan Mendix untuk mendistribusikan platform Mendix all-in-one low code dapat membantu berbagai perusahaan dalam mengakselerasi pengembangan aplikasi digital melalui penggunaan cloud menjadi lebih cepat dan efisien.
Baca juga: Jelang Right Issue, Akulaku Kembali Serok 2,69 Juta Saham Bank Neo
Selain itu, Metrodata juga berusaha mencetak talenta digital melalui anak usaha MII, yaitu dengan memiliki Metrodata Academy yang sudah melakukan berbagai pelatihan dan sertifikasi khususnya di bidang TIK & Digital. Selaras dengan visi baru, Metrodata juga turut memperkuat ekosistem digital dengan investasi ke start-up, baik secara langsung atau melalui venture capital. Itu salah satu upaya Metrodata mendukung aktualisasi ekonomi digital nasional.
Metrodata optimistis potensi pasar akan makin besar. Perseroan akan terus memperlengkapi produk, solusi digital dengan memberi layanan prima kepada para pelanggan, dan terus menambah berbagai kemitraan global. ”Melalui upaya dan strategi, kami yakin dapat memperoleh pertumbuhan double digit pada 2022. Kami berharap perseroan terus memperkuat bisnis sebagai digital transformation enabler di Indonesia untuk mengakselerasi digitalisasi,” harap Susanto. (abg)