indoposnews.co.id – Tim Satuan tugas Tanggap Darurat Bencana Pasaman Barat merilis Data korban jiwa yang meninggal dunia pascagempa Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah dua orang hingga Jumat (4/3) malam.
“Untuk jumlah korban jiwa bertambah dua orang. Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina pada kemarin malam,” kata Komandan Kodim 0305/Pasaman Letkol Kavaleri Hery Bhakti selaku Komandan Pos Komando Tanggap Darurat Bencana di Simpang Empat, Jumat malam.
Hal itu dikatakannya saat menggelar jumpa pers perkembangan penanganan bencana gempa bumi di Pasaman Barat dan Pasaman didampingi oleh Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto, dan pejabat lainnya.
Dengan bertambahnya dua korban tersebut maka total korban jiwa yang tercatat di Pasaman Barat baik saat gempa terjadi ataupun ikutan setelah gempa sebanyak 9 orang.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pasaman barat dr Gina Alecia mengungkapkan kedua korban yang meninggal merupakan warga nagari Kajai, Kecamatan Talamau, sebagai salah satu daerah yang terdampak parah akibat gempa.
Baca juga : Menteri PUPR Tinjau Gempa Pasaman Barat
Korban yang pertama bernama Alinuar berusia 60 tahun, sedangkan korban kedua adalah Ermawati yang berusia 62 tahun. Keduanya sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena mengeluhkan sesak nafas, sebelum akhirnya meninggal dunia pada Kamis (4/3).
Untuk korban luka berat di wilayah Pasaman Barat tercatat sebanyak 45 orang yang rata-rata dirujuk ke Padang, untuk luka ringan dan sedang sebanyak 336 orang.
Sementara untuk Kabupaten Pasaman korban jiwa hingga Jumat malam tercatat sebanyak 8 orang, empat orang luka berat, dan 36 orang luka ringan.
Sedangkan empat warga masih dalam pencarian karena dilaporkan masih tertimbun longsor di Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
Pada bagian lain memasuki hari ke delapan usai bencana gempa bumi, pada Jumat (25/2), sebanyak 11 ribu lebih warga masih mengungsi.
Sedangkan untuk daerah Kabupaten Pasaman jumlah pengungsi tercatat sebanyak 5.207 orang, dengan rincian sebanyak 3.021 orang berada di 11 lokasi pengungsian yang dibentuk, sedangkan sisanya mengungsi secara mandiri. (mid)
Sumber (*)