indoposnews.co.id – Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street berhasil ditutup menguat. Dow Jones menguat 243 poin (0,69 persen) pada level 35,456, S&P 500 bertambah 39 poin (0,88 persen) menjadi 4,509, Nasdaq naik 184 poin (1,23 persen) ke posisi 15.129, dan EIDO menguat 0,35 poin (1,70 persen) ke posisi 20,89.
Lonjakan Wall Street setelah gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell memberi kejelasan mengenai rencana pengurangan program pembelian obligasi saat ini masih berlangsung senilai USD120 miliar per bulan. Penguatan itu, membuat indeks Dow Jones selama sepekan melesat 0,9 persen, S&P 500 surplus 0,8 persen, dan Nasdaq naik 1,2 persen.
Baca juga: IKEA Indonesia Luncurkan Menu Makanan Sehat
Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun sempat menguat menjelang pidato gubernur The Fed akhirnya bergerak turun. Itu setelah Powell mengatakan suku bunga tidak akan segera dinaikkan meski pengurangan program pembelian obligasi telah selesai. Saat ini, inflasi bergerak di sekitar target The Fed 2 persen. Namun, masih banyak hal harus dikerjakan untuk mencapai tujuan lain yaitu kondisi pasar tenaga kerja maksimum, meski begitu jalan ke arah tersebut sudah terlihat jelas.
Untuk pengumuman secara resmi kapan pastinya pengurangan program pembelian obligasi kemungkinan akan dilakukan The Fed pada rapat rutin yang akan dilaksanakan pada 21-22 September 2021 mendatang. Nah, penguatan Wall Street itu, diprediksi menjadi sentimen positif indeks harga saham gabungan (IHSG).
Baca juga: Sandiaga : Ekonomi Kreatif Harus Ikuti Digitalisasi
Sepanjang perdagangan hari ini, Senin (30/8) Menurut Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas lompatan mayoritas harga komoditas berpeluang menjadi tambahan sentimen positif Indeks. Indeks akan bergerak menguat dengan support level 5.995, dan resistance level 6.085. Sejumlah saham laik koleksi antara lain SMGR support Rp8.675, resisten Rp9.025, UNTR support Rp19.175, desisten Rp19.775, ASII support Rp5.000, desisten Rp5.150, dan ISAT support Rp6.275, dan resisten Rp6.450. (abg)