Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tidak banyak bergerak. Sepanjang perdagangan hari ini, Jumat (20/8) indeks paling banter terkonsolidasi. Indeks akan mencoba menjelajahi area support 5.860, dan resisten di kisaran 6.026.
Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia menyebut, koreksi Indeks pada perdagangan Kamis (19/8) mengonfirmasi pola head and shoulders. Pelemahan tertahan pada level support moving average 200 hari. Momentum bearish terlihat pada indikator Stochastic, RSI, dan pergerakan pada Indikator MACD mulai memasuki area negatif.
Baca juga: Berkat Inovasi, Triniti Dinamik Sabet Penghargaan ICAII 2021
Saat ini, Indeks akan menguji support Moving Average 200 hari tepat berada di level 5.988 sebagai konfirmasi arah pergerakan. Apabila break out akan menjadikan sinyal pelemahan lanjutan. Dengan begitu, secara sentimen Indeks berpotensi tersendat cenderung melemah. Pada perdagangan Kamis (19/8) Indeks minus 2,06 persen atau 125,83 poin ke level 5.992,32. Saham-saham sektor indeks keuangan tekor 2,45 persen, dan energy terpuruk 2,42 persen memimpin kejatuhan indeks sektoral. Investor mengambil langkah aman dari potensi capital outflow akibat komentar The Fed mengenai masa depan stimulus pembelian aset akan berakhir lebih cepat.
Meski begitu, Bank Indonesia (BI) optimistis tapering The Fed tidak akan sebesar pada 2013. BI mengambil langkah menahan suku bunga pada level rendah untuk menjaga rupiah dari ancaman capital outflow. Pertumbuhan kredit masih belum cukup kuat 0,5 persen secara tahunan atau year on year (Yoy) menjadi trigger negatif investor ke depan terhadap dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat secara berkelanjutan.
Baca juga: Sukses Bisnis Porang, Petani ini Bikin Jokowi Bahagia
Sementara itu, bursa Asia potensi dibuka berhati-hati pada hari ini. Pasalnya, ketegangan virus delta, pelemahan komoditas, penguatan dolar Amerika Serikat (USD), dan prospek pengurangan stimulus The Fed akan membebani prospek ekonomi ke depan. Ledakan virus delta memicu keraguan tentang vaksinasi yang sebelumnya menjadi senjata utama dukungan pembukaan kembali ekonomi global.
Indeks berjangka sedikit lebih tinggi di Jepang, Australia, dan Hong Kong. Sedangkan indeks berjangka AS berfluktuasi. Itu memberikan sinyal pergerakan cenderung tertahan pada akhir pekan. Investor dalam negeri mencermati potensi capital outflow yang mengancam akibat prospek pengurangan stimulus The Fed. (abg)