indoposnews.co.id – Summarecon Agung (SMRA) bakal menggulirkan dividen Rp148,57 miliar. Alokasi dividen itu sekitar 14,3 persen dari torehan laba bersih tahun buku 2023 senilai Rp1,03 triliun. Oleh karena itu, para investor akan mendapat santunan dividen Rp9 per lembar.
Kemudian, menyisihkan Rp10,36 miliar dari laba bersih edisi 2023 sebagai dana cadangan. Dan, sisa Rp877,74 miliar alias 85 persen dari laba bersih dicatat sebagai laba ditahan dengan alokasi penggunaan belum ditentukan.
Kebijakan pembagian dividen itu, telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan pada Kamis, 20 Juni 2024. Selain itu, penggelontoran dividen tersebut berdasar data keuangan per 31 Desember 2023 dengan tabulasi pendapatan Rp6,66 triliun. Melonjak 14,1 persen dari edisi akhir 2022 senilai Rp5,72 triliun. Laba bersih surplus 27 persen menjadi Rp1,05 triliun dari episode akhir tahun sebelumnya Rp772 miliar.
Baca juga: Jokowi Groundbreaking Sekolah Islam Al Azhar Summarecon Nusantara IKN
Adrianto P. Adhi, Presiden Direktur Summarecon Agung menyebut berbekal pengalaman selama 49 tahun, Summarecon akan membuka proyek ke-9 yaitu Summarecon Tangerang pada akhir 2024. Itu dilakukan untuk meningkatkan portofolio properti residensial bagi pelanggan. Perseroan akan memperkuat bisnis inti dengan mempercepat seluruh pengembangan secara efisien, dan memenuhi permintaan pasar secara efektif.
Selain itu, pada unit bisnis investasi dan manajemen properti, Summarecon Villaggio dan Summarecon Mall Bandung, makin meningkatkan value kawasan, sekaligus memberi pengalaman rekreasi baik bagi pengunjung maupun masyarakat. Summarecon Mall Bekasi Fase 2, Summarecon Mall Makassar saat ini sedang dibangun, dan sejumlah proyek ritel, komersial, dan perhotelan lainnya direncanakan pada tahun-tahun mendatang akan didasarkan pada konsep urban planning untuk meningkatkan nilai kota-kota terpadu, dan pengembangan sekitarnya.
Segmen bisnis pengembangan properti, Summarecon saat ini memiliki 8 kota terpadu tersebar di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bogor, Bandung, Karawang, Makassar, dan Crown Gading. Produk dikembangkan saat ini rumah, apartemen, ruko, perkantoran dan kavling komersial dengan peluncuran produk sepanjang tahun tersebar pada portofolio kota terpadu.
Baca juga: Tambah Modal, Summarecon Tawarkan Obligasi Rp1,3 Triliun
Pra-penjualan pengembangan properti mencapai Rp4,52 triliun, di bawah target Rp5 triliun karena tantangan timbul menjelang Pemilu Indonesia 2024, sehingga perseroan menunda beberapa peluncuran produk. Kontribusi penjualan terbesar dari unit Summarecon Serpong. Rumah dan ruko masih menjadi penyumbang produk terbesar masing-masing dengan 68 persen, dan 21 persen dari total pra-penjualan. Produk lainnya berkontribusi kurang dari 10 persen untuk masing-masing jenis produk.
Adapun bisnis pengembangan properti menyumbang pendapatan Rp4,04 triliun pada 2023, meningkat 15 persen dari pendapatan tahun 2022 senilai Rp3,53 triliun. Segmen usaha itu, masih menjadi kontributor terbesar dengan 61 persen dari total pendapatan.
Pendapatan segmen bisnis investasi properti dan manajemen meningkat Rp257 miliar dari Rp1,48 triliun pada 2022 menjadi Rp1,74 triliun pada 2023. Peningkatan pendapatan 17 persen dari pendapatan sewa mal meningkat Rp136 miliar. Secara geografis, Kelapa Gading merupakan kontributor pendapatan terbesar dengan 44 persen dari total pendapatan segmen bisnis ini, diikuti Serpong 33 persen, dan Bekasi 21 persen, mencerminkan ukuran operasional dari masing-masing pusat perbelanjaan tersebut.
Baca juga: Konkret, Summarecon Bangun Fasilitas Pendidikan Terpadu IKN Nusantara
Bisnis dari pusat-pusat perbelanjaan masih menjadi kontributor utama segmen bisnis ini dengan kontribusi 94 persen dari pendapatan segmen tersebut. Kontribusi dari properti investasi lainnya tidak signifikan karena properti ini dikembangkan untuk melengkapi, dan menambah kelengkapan kota terpadu dengan fasilitas-fasilitas tersebut.
Pendapatan segmen ini meningkat 23 persen sebesar Rp166 miliar menjadi Rp876 miliar dari edisi akhir 2023 senilai Rp710 miliar. Pada segmen bisnis ini, bisnis perhotelan menjadi kontributor terbesar. Bisnis manajemen estate & amp, properti akan terus berkembang karena makin banyak properti dikembangkan, dan diserahkan kepada pelanggan.
Baca juga: Menanjak 62 Persen, Summarecon Cetak Laba Rp441 Miliar
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024 diperkirakan lebih tinggi dibanding edisi 2023 yaitu 5,30-5,70 persen seiring berakhirnya Pemilu nasional memberikan kepastian politik, dan stabilitas terhadap lingkungan sosial-ekonomi negara, juga didukung kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia, perusahaan optimistis akan meningkatkan tingkat kemampuan pembeli.
Summarecon akan membuka proyek ke-9 yaitu Summarecon Tangerang pada akhir 2024, serta didukung 8 proyek sedang berjalan, dan cadangan lahan seluas 1.900 hektare akan memberi keberlanjutan, dan kelangsungan bisnis perusahaan di tahun-tahun mendatang. Perusahaan menetapkan target pra-penjualan Rp5 triliun pada 2024 dengan kontribusi pra-penjualan dari keseluruhan 9 proyek. (abg)