indoposnews.co.id – Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa. Apalagi berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan bahwa remaja yang merokok setiap tahun semakin meningkat.
Pada umumnya, mereka mengaku sudah mulai merokok antara usia 9 hingga 12 tahun. Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan kesalahpahaman informasi, termakan iklan, atau terbujuk rayuan teman. Hasil angket yang diperoleh Yayasan Jantung Indonesia, sebanyak 77 persen siswa merokok karena ditawari teman, tanpa mereka sadari racun perlahan menggerogoti tubuh. Dalam sebatang rokok mengandung >4.000 senyawa kimia dan >400 zat racun yang tentu sangat membahayakan tubuh.
Salah satu bahan kimia yang terkandung di dalam sebatang rokok adalah nikotin. Nikotin sendiri memiliki efek yang tidak baik seperti membuat ketagihan, merusak jaringan otak, menyebabkan darah mudah menggumpal, juga menyempitkan pembuluh darah arteri.
Kandungan berikutnya adalah tar. Tar dapat membunuh sel-sel pada saluran pernafasan dan paru-paru, meningkatkan produksi lendir dan cairan paru–paru.
Karbonmonoksida merupakan kandungan lain yang terdapat dalam rokok yang memiliki efek meracuni darah karena mengikat hemoglobin darah 200 kali lebih kuat daripada oksigen.
Lalu ada karsinogen, zat yang merangsang tumbuhnya sel sel kanker di dalam tubuh. Dan yang terakhir ada iritan, yaitu zat yang mengganggu saluran pernafasan dan kantong udara dan paru–paru.
Baca Juga : Bahaya Merokok di Dalam Mobil
Melihat kandungan rokok tersebut, tentu saja hal tersebut membawah pengaruh buruk bagi anak usia sekolah. Perubahan perilaku anak yang merokok ini juga dapat dilihat seperti kurang fokus belajar, gangguan belajar, gangguan daya tangkap, energi menurun, gangguan kecemasan, hingga depresi ringan. Bukanlah hal yang mudah bagi seorang perokok untuk berhenti. Ketika seseorang telah kecanduan rokok, nikotin yang terkandung dalam tembakau merangsang otak untuk melepas zat yang memberi rasa nyaman. Kecanduan nikotin dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman, mudah marah, sulit berkonsentrasi.
Agar perokok aktif bisa berhenti dari kebiasaan merokok, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan dari mengurangi, menunda waktu, atau seketika berhenti. Lingkungan sekitar juga bisa mendukung untuk menciptakan situasi tersebut seperti melakukan sesuatu yang menyehatkan jiwa raga, minum air putih yang banyak, menunda waktu merokok, dan menarik napas dalam. Selain hal tersebut diatas dapat kita lakukan dengan adanya larangan merokok di rumah, di lingkungan yang terdapat anak–anak, tidak merokok di dalam mobil, juga tidak merokok dalam bentuk vape.
Keuntungan orang yang berhenti merokok pada dasarnya dapat langsung dirasakan seperti 6 jam sesudah berhenti merokok. Denyut nadi dan tekanan darah kembali normal. Dua belas jam sesudah berhenti merokok, karbondioksida meninggalkan sistem peredaran darah dan pernafasan. Satu hari setelah berhenti merokok resiko serangan jantung menurun sampai setengah dibanding dnegan perokok aktif. 5-10 tahun berhenti merokok resiko stroke menurun. 10 tahun setelah berhenti merokok resiko kanker paru menurun sampai setengah dibanding perokok aktif. 15 tahun setelah berhenti merokok, risiko serangan jantung menurun sampai tingkat bukan perokok.
Begitu banyak manfaat dan dampak baik bagi kesehatan ketika seseorang yang berhenti merokok. Menciptakan generasi penerus yang bersih diri, mental dan pikiran akan menghasilkan generasi bangsa yang berjiwa raga yang sehat dan kuat. (ami/berbagaisumber)