indoposnews.co.id – Siswa Sampoerna Academy bakal berlaga di turnamen akhir World Scholar’s Cup Competition (WSC) Global Round 2023. Hajatan bergengsi itu, akan berlangsung pada 2-7 November 2023 di Yale, Amerika Serikat. Itu merupakan kebanggaan bagi sekolah interkultural kelas dunia dengan pedagogi Science, Technology, Engineering, Arts, & Mathematics (STEAM) tersebut.
Anushia Senthevadivel, Principal of Sampoerna Academy Grand Pakuwon Campus mengaku senang seluruh tim telah siap, dan bersemangat untuk bersaing di World Scholar’s Cup. Kompetisi akademik global bergengsi itu, menguji kompetensi siswa bidang debat, menulis, dan kerja tim. ”Kesempatan mengikuti ajang dunia itu, bukti kerja keras, dedikasi para siswa, dan komitmen sekolah dalam memberi pendidikan berkualitas,” tuturnya.
Kompetisi World Scholar’s Cup 2023 fokus pada tema Reconstructing the Past. Sedang Tournament of Champions di Yale merupakan babak final dari kompetisi tersebut. Di mana, seluruh finalis kualifikasi putaran global dari Indonesia, Doha, London, Seoul, Australia, Xiamen, dan Bangkok akan bersaing.
Baca juga: Siapkan Pemimpin Abad ke-21, Sampoerna Academy Hadirkan Harvard Young Global Leaders Program
Sebanyak 17 tim dari Sampoerna Academy telah memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Tournament of Champions. Itu terdiri dari 6 tim Sampoerna Academy Grand Pakuwon, 6 tim Sampoerna Academy Sentul, dan 5 tim Sampoerna Academy L’Avenue. Saat ini, siswa Sampoerna Academy sudah meraih total 146 medali emas, 143 medali perak, dan 3 piala di World Scholar’s Cup Competition Global Round 2023.
“Kami berkompetisi dalam debat tim, penulisan kolaboratif, tes pilihan ganda, dan kuis. Kompetisi ini telah menantang kami untuk mengembangkan pemikiran kritis, memecahkan masalah, dan melatih keterampilan komunikasi. Ini menjadi salah satu pengalaman terbaik untuk bisa mengembangkan kemampuan akademis, dan nonakademis dibutuhkan di masa depan,” ungkap Cisco Fabrigo Effendy Sampoerna Academy Surabaya yang telah berhasil meraih 10 medali emas dan 3 medali perak.
Baca juga:
Kompetisi ini meliputi enam mata pelajaran meliputi; Sains dan Teknologi, Seni dan Musik, Sastra dan Media, Sejarah, Ilmu Sosial, dan Bidang Khusus. “Kompetisi ini juga memotivasi kami untuk menemukan dan melatih keterampilan sebagai pemimpin masa depan. Saya menjadi lebih bersemangat dan mulai mengapresiasi ide-ide inovatif yang saya miliki,” tambah Kulafauran Pandawa Dega Sampoerna Academy L’avenue peraih 6 medali emas dan 5 medali perak.
Kompetisi itu, juga sejalan dengan kurikulum sekolah didasarkan pada praktik terbaik seluruh dunia, fokus pada pengembangan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan keterampilan komunikasi siswa. ”Sejalan kompetensi 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character), kami berharap siswa dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, meningkatkan pemikiran analitis, dan kreatif, sehingga siap melahirkan pemimpin abad ke-21,” ucap Anushia. (abg)