indoposnews.co.id – PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) langsung tancap gas. Seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) untuk menunjang bisnis atau ekspansi di masa mendatang.
Saat ini, Pelayaran Ekalya telah memiliki, dan mengoperasikan kapal lebih dari 100 armada. Di mana, dalam 2 tahun ke depan, perseroan telah mempunyai sejumlah business plan. Di antaranya pengadaan beberapa kapal Offshore Support Vessel (OSV), ekspansi usaha operasional Malaysia, pembangunan kantor operasional, dan pembentukan training center.
Baca juga: Modal Kuat, Obligasi Chandra Asri Sandang Rating idAA-
Seluruh business plan itu peliang tidak menyedot dana investasi total sekitar Rp200-250 miliar. ”Kami optimistis investasi itu, tercukupi dari dana IPO. Selain itu, kami juga sesungguhnya cukup mampu memenuhi dari equity perseroan,” tutur Direktur Utama Pelayaran Ekalya, Eka Taniputra.
Sekadar informasi, Pelayaran Ekalya berharap dapat menghimpun dana Rp211,28-266,88 miliar atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dari hasil penawaran maksimal 1.112.000.000 lembar melalui IPO, dengan harga penawaran di kisaran Rp190-240 per lembar.
Baca juga: Jala 271,87 Juta Saham Mulia Boga, Pelican Company Rogoh Dana Rp306 Miliar
IPO dilakukan untuk pengembangan bisnis, dan lini usaha dalam dua tahun mendatang. Dana dari IPO murni untuk kemajuan perseroan bukan untuk utang usaha. ”Kami yakin calon investor, dan pasar akan menyambut baik listing perseroan. Kepercayaan hal utama bagi kami. Silakan calon investor dan pasar dapat melihat prospektus soal kinerja keuangan dua tahun terakhir,” beber Eka.
Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yakni sekitar 56,70 persen untuk belanja modal pengadaan kapal OSV, dan Reactive Kapal OSV. ”Belanja modal ditujukan untuk pengembangan ekspansi armada dan layanan untuk kontrak baru dengan periode pengadaan pada 2022-2023 akan diikuti perseroan, dan diadakan kontraktor kontrak kerja sama (K3S),” ulasnya.
Baca juga: Menukik 4,4 Persen, Dana Kelolaan Ashmore Asset Tersisa Rp33,42 Triliun
Selanjutnya, sekitar 16,97 persen dana hasil IPO untuk belanja modal atas rencana ekspansi usaha. Beberapa di antaranya mengakuisisi kepemilikan saham PT Multi Eximindo dalam Kazo Marine (M) SDN Bhd berdomisili di Malaysia. PT Multi Eximindo, afiliasi perseroan.
Dan, sekitar 17,99 persen untuk belanja modal pembangunan kantor pusat, sekitar 6,74 persen untuk belanja modal pembentukan training center. Lalu, sisanya akan digunakan untuk modal kerja, berupa biaya operasional yang timbul dari pembelian kapal OSV dalam pelaksanaan tender. (abg)