Indoposonline.NET – Pelindo 1 menguji coba penerapan Autogate System Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan. Itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan receiving-delivery peti kemas domestik, dan internasional kepada para pengguna jasa.
General Manager TPK Belawan, Yarham Harid menjelaskan penerapan Autogate System TPK Belawan merupakan wujud komitmen Pelindo 1 memberikan layanan lebih cepat, dan efisiensi untuk meningkatkan kinerja logistik.
Baca juga: Wall Street Rebound, IHSG Konsisten Negatif
Pada layanan receiving dan delivery bisa dilakukan secara self service oleh pengemudi head truck melalui perangkat Autogate System. Selain itu, timbangan juga sudah terintegrasi dengan sistem sehingga berat timbangan peti kemas otomatis tercatat ke dalam system. ”Nah, dengan Autogate System ini tidak ada lagi interaksi tatap muka. Itu juga untuk menghindari penyebaran Covid-19, dan menghindar praktik pungli,” tutur Yarham Harid.
Penerapan Autogate System TPK Belawan juga sebagai wujud komitmen Pelindo 1 mendukung program National Logistic Ecosystem (NLE). NLE ekosistem logistik menyelaraskan arus lalu lintas barang, dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang, berorientasi pada kerja sama antarinstansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi, duplikasi, didukung sistem teknologi informasi mencakup seluruh proses logistik terkait, dan menghubungkan sistem-sistem logistik telah ada.
Baca juga: IHSG Mencoba Rebound, Beli Saham SCMA
Nah, untuk mendukung program itu, TPK Belawan telah menyelaraskan Delivery Order (DO) online, dan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) online melalui NLE sebagai single platform harus diakses pengguna jasa. Dengan program NLE, data kepabeanan dan kepelabuhanan akan diintegrasikan sehingga memudahkan seluruh stakeholders dalam menjalankan proses bisnis, manajemen kargo di pelabuhan saat ini akan lebih mudah termonitor.
Melalui penerapan Autogate System telah diujicobakan pada 6 Juli 2021, diharap meningkatkan kinerja gate, dan meminimalisir permasalahan-permasalahan selama ini. Bisa dilakukan secara self service, tanpa tatap muka di gate, dan bisa dilakukan sepanjang 24 jam. Tentu, dapat meningkatkan sistem keamanan pelabuhan karena tidak semua kendaraan dapat bebas lalu lalang di pelabuhan karena telah menerapkan ISPS Code. ”Layanan bisnis di pelabuhan akan semakin mudah, dan cepat mampu meningkatkan efisiensi mendukung program NLE untuk mendorong pertumbuhan perekonomian daerah, dan nasional,” ulas Yarham (abg)