Indoposonline.NET – Menteri BUMN Erick meresmikan Subholding Sarana Infrastruktur (SSI) Krakatau Steel (KRAS). SSI merupakan perusahaan hasil integrasi beberapa anak usaha Krakatau Steel. Perusahaan baru itu bergerak di layanan kawasan industri terintegrasi dengan empat area utama. Meliputi kawasan industri, penyediaan energi, penyediaan air industri, dan pelabuhan.
Anak usaha bergabung PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), PT Krakatau Daya Listrik (KDL), PT Krakatau Tirta Industri (KTI), dan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS).
Baca juga: Krakatau Steel Pasok 250 Ton Oksigen per Bulan
”Saya mendukung pembentukan SSI sebagai bagian transformasi Krakatau Steel meningkatkan nilai, dan mengoptimalkan kinerja. SSi harus dapat memanfaatkan peluang dari derasnya arus masuk investasi ke Indonesia yang memerlukan dukungan kawasan industri dengan fasilitas terintegrasi, dan berstandar internasional,” tegasnya.
Erick melihat operasional pabrik Hot Strip Mill #2 Krakatau Steel dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun. SSI memiliki pondasi kuat secara finansial. Penggabungan empat perusahaan itu, memiliki pendapatan Rp3,4 triliun, dan nilai Ebitda sebesar Rp1 triliun pada 2020, dan akan terus berkembang seiring pertumbuhan kebutuhan kawasan industri Indonesia. ”SSI Krakatau Steel diproyeksikan dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp7,8 triliun lima tahun mendatang. Sementara Ebitda diproyeksi meningkat mencapai Rp2,2 triliun pada 2025,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim. (abg)