Indoposonline.NET – Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (14/7) Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) bakal kembali mengorbit zona merah. Indeks akan mencoba berayun pada level support 5.947, dan resisten level 6.026. Apalagi, kemarin indeks gagal menembus resisten level 6.102.
Padahal, indeks sempat menyentuh level tertinggi 6.114 dengan net foreign buy Rp211,47 miliar. Hari ini, perdagangan akan kembali tertekan tersebab reaksi investor terhadap pernyataan pemerintah mengenai kemungkinan perpanjangan PPKM Darurat menjadi 4-6 minggu, dan Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 menjadi 3,8 persen dari skenario awal 4,1-5,1 persen.
Baca juga: Wall Street Melepuh, Pemodal Cermati Perpanjangan PPKM Darurat
Secara teknikal, saham layak untuk diperhatikan yaitu saham Tower Bersama Infrastructure (TOWR). Kemarin saham TOWR mengalami koreksi 0,7 persen menjadi Rp1.315, walau sempat menguat hingga menyentuh level Rp1.395. Namun, tidak berhasil bertahan karena tekanan pasar. Melihat volume perdagangan kemarin cukup besar, saham TOWR ada potensi menguji kembali resisten level Rp1.345. ”Oleh karena itu, kami merekomendasikan trading buy saham TOWR dengan target price Rp1.360,” tegas Salvian Fernando, Equity Research Analyst Victoria Sekuritas.
Kemarin laju, Indeks terpangkas 1,09 persen ke level 6.012,0 dengan total volume perdagangan 19,30 miliar saham, dan total nilai transaksi Rp11,10 triliun. Indeks melemah cukup signfikan menyusul pernyataan pemerintah untuk memperpanjang PPKM Darurat menjadi 4-6 minggu.
Baca juga: Alkindo Naratama Optimistis Penjualan Tumbuh 30 Persen
Selanjutnya, Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 dari 4,1-5,1 persen menjadi 3,8 persen, dan kasus aktif pandemi Covid-19 mencetak rekor tertinggi di angka 40.427 orang per hari.
Sementara itu, pada perdagangan Selasa (13/7), bursa Asia Pasifik mayoritas ditutup menguat. Indeks Hang Seng melangit 1,63 persen, Shanghai Stock Exchange menanjak 0,53 persen, Strait Times menguat 0,63 persen, KOSPI surplus 0,77 persen, Indeks KLSE terbang tinggi 0,44 persen, dan Indeks Nikkei meroket 0,52 persen. (abg)