• Redaksi
Senin, Februari 6, 2023
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Jenderal Master

abu by abu
14 Januari 2023 05:27 - Updated on 15 Januari 2023 05:56
Jenderal Master

Mayjen Farid bersama Founder Disway Dahlan Iskan. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – ANAK pasar jadi jenderal. Itulah Mayjen Farid Makruf MA. “Untung saya mengikuti nasihat ibu,” ujar Farid ketika berkunjung ke Harian Disway kemarin. Farid kini menjabat Pangdam V/Brawijaya. Sejak 30 Desember 2022. Farid hampir saja frustrasi. Yakni ketika mendapat tugas yang tidak sesuai dengan harapannya. Ia masih sangat muda waktu itu. Pangkatnya baru letnan satu. Hatinya bergejolak. Tidak puas. 

Farid pulang ke Tanah Merah, Madura. Itu desa ramai di antara Bangkalan-Sampang. Jalan raya Bangkalan ke Sumenep sering macet di situ: ada pasar tumpah ke jalan. Di pasar itulah sang ibu berjualan. Farid pun curhat atas penugasan barunya itu. Sang ibu memberi nasihat khusus: apa pun tugas yang diberikan harus diterima sepenuh hati.  Kenapa tidak curhat ke ayah? “Saya memang dekat dengan ibu,” ujar Farid. 

“Saya langsung diminta Ibu balik,” ujar Farid. Markas Farid di Cijantung. Ia anggota pasukan Kopassus. Farid lantas ”melarikan” kekecewaannya dengan sangat produktif. Ia kursus bahasa Inggris. Ia punya banyak waktu di tugas barunya itu. Ia suka bahasa Inggris. Waktu SMA di Bangkalan nilai bahasa Inggrisnya tidak pernah di bawah sembilan. ”Waktu itu saya suka menerjemahkan lagu-lagu Barat yang bertema cinta. Love song,” ujarnya. 

Baca Juga

Sukses Goda Investor, Saham Aviana Abadi Oversubscribed 100 Kali

Wujudkan Masyarakat Miliki Rumah Impian, BTN Sanjung Nasabah Prioritas

Giliran Bank Milik Chairul Tanjung Gugat Bos Gudang Garam Rp212 Miliar

Era Fikih Peradaban

Baca juga: Kanjuruhan Bertahlil

Farid tidak hanya suka lagu. Ia juga suka menyanyi. Kemarin malam Farid didaulat menyanyi. Di sebuah acara tahun baru Imlek: di Vihara Mahavira Graha, Jalan Pasar Besar, Surabaya. Ia pun melantunkan lagu Yue Liang dengan merdunya. Saya juga hadir di Imlek itu. Satu meja dengan Pangdam, konglomerat Alim Markus, pengusaha emas Wen Jin, dan Suhu Besar Vihara itu. Nasihat sang ibu membuahkan berkah. 

Kopassus punya program mengirim anggota sekolah ke luar negeri. Syaratnya: bahasa Inggris harus bagus. Farid ikut terpilih. Maka Farid berangkat ke Inggris. Ke wilayah York Shire. Ke kota Hull. Ia masuk program master: studi masalah keamanan. Dengan spesialisasi Tiongkok. Farid lulus: dapat gelar master. Padahal belum punya ijazah S1. “Saya dinilai memenuhi syarat untuk langsung masuk program master. Tanpa gelar S1,” ujarnya.

Belajar tiga tahun di Akabri ditambah pembelajaran selama penugasan di Kopassus dianggap layak ikut program master. Dengan demikian ketika pangkatnya masih letnan satu, Farid sudah punya dua gelar MA: Madura Asli dari Tanah Merah dan Master of Art dari Inggris. Kenapa pilih spesialisasi Tiongkok? Farid punya dua alasan. Pertama, ia melihat Tiongkok akan jadi negara maju. Dan itu terbukti. Kedua, ini dia, waktu kecil ia gila membaca komik Kho Ping Ho.

Baca juga: Berburu Bahan Langka 

Ia hafal cerita perang Sam Kok (Tiga Negara) itu. Ia terkesan dengan berbagai strategi perang di dalamnya. Taktik dan karakter para panglima perangnya. Begitu gilanya pada komik, Farid sampai tidak pernah sekolah di hari Sabtu. Tiap Sabtu pasar Tanah Merah sangat ramai. Ada pasar sapi. Banyak pedagang dadakan. Termasuk pedagang komik. Ia baca komik di kios Sabtuan. Farid-kecil menyatu dengan pasar itu. 

Ia jadi tukang antar barang ke langganan toko ibunya. “Sejak kecil saya sudah jadi go-send,” guraunya. Farid adalah anak pasar. Siapa nyana ia bisa jadi jenderal. Dalam hal bahasa Inggris, Farid selalu ingat nasihat danjen Kopassus kala itu: kalian itu dari segi apa pun unggul daripada tentara negara Barat. Tapi begitu tentara barat bicara dengan kalian dalam bahasa Inggris langsung kalian kalah. Farid selalu berhasil mengikuti latihan apa pun di Kopassus. 

Sampai pun untuk kualifikasi yang paling tinggi: Sandi Yudha. Sering pula ia yang nomor satu. Kemampuan fisiknya itulah yang membuat ia hampir frustrasi ketika dapat penugasan yang serba senyap di  ”bawah tanah”. Tapi dengan tambahan kemampuan bahasa Inggris, Farid unggul di banyak hal. Ia sering masuk delegasi penting ke luar negeri. Pun ketika Indonesia harus menjelaskan masalah pelanggaran HAM ke Kongres Amerika Serikat.

Baca juga: Kota Toleransi 

Farid ada di dalamnya: menghadapi 7 anggota Kongres. Akhirnya Farid dapat tugas memimpin pasukan besar: jadi komandan Brigif 13 Galuh. Markasnya di Tasikmalaya. Tentu pengalaman internasional Farid melebihi lingkup sebagai Dan Brigif. Farid sangat populer. Meski jabatannya Dan Brigif, Farid menjadi koordinator banyak pejabat tinggi di sana. Tiga kepala daerah, tiga pimpinan DPRD, instansi horizontal, semua meminta Farid menjadi koordinator mereka.

Ketika jadi Danrem 162/Wira Bhakti di Mataram, Farid menyelesaikan urusan rumit melebihi jabatannya: pembebasan tanah lokasi Mandalika. Kalau tanah seluas lebih 100 hektare itu tidak terbebaskan balap motor Motor GP yang mendunia itu tidak bisa terselenggara di sana. Tentu, itu sebenarnya bukan urusan Danrem. Tapi sudah lebih 30 tahun soal tanah Mandalika tidak terselesaikan. Tanah itu awalnya sudah menjadi milik perusahaan Mbak Tutut. 

Putri Pak Harto itu pun sudah menjualnya ke perusahaan Kuwait. Lalu terjadi krisis moneter 1998. Pak Harto lengser. Rakyat menguasai kembali tanah itu. Ruwet. Banyak sekali yang ikut bermain. Pun aparat dan instansi. Tidak ketinggalan para preman. Ketika Presiden Jokowi menegaskan Motor GP tetap di Mandalika, Danrem melapor ke Kapolda NTB. Ia minta izin untuk ikut menyelesaikannya. Kapolda dengan senang hati memberikan lampu hijau.

Baca juga: Selamat Jalan BBC

Barulah Farid mendalami persoalannya. “Dandim saya yang luar biasa. Ia hebat sekali,” kata Farid merendahkan hati. Farid memperoleh keyakinan bisa menyelesaikannya. Tapi ia tidak punya legalitas. Ia bukan pejabat di bidang itu. Pemerintah pusat akhirnya memberikan legalitas itu kepadanya. Ia diberi waktu 6 bulan. Farid harus berkomunikasi dengan banyak kelompok. Pemilik tanah terpecah dalam banyak grup. 

Salah satu yang paling keras dipimpin seorang pengacara.  Mereka membawa dokumen tanah yang mereka bilang amat kuat. Farid memeriksa dokumen itu. Ia mencurigai sesuatu.  Dokumen diserahkan ke polisi: untuk diperiksa di lab. Benar. Dokumen itu palsu. Kelompok paling keras seperti terong direbus. Farid sering diundang rapat di Jakarta bersama Menko Luhut Panjaitan, Menkeu Sri Mulyani, Menteri Agraria Sofyan Jalil, dan para pejabat tinggi di pusat. 

Pembicaraan sudah sampai tahap berapa rakyat harus diganti rugi. Yang diinginkan rakyat, ternyata sebenarnya tidak setinggi yang disuarakan selama ini. Itulah yang sebenarnya membuat rumit: terlalu banyak gorengan. Banyak pejabat yang ikut pasang wajan. Farid berhasil. Ganti rugi disepakati. Pusat menyediakan uangnya. Ganti rugi dibayarkan. Rakyat Mandalika senang bukan main. Saking senangnya mereka datang ke markas Korem.

Baca juga: Kapokmu Kapan 

Membawa bungkusan. Isinya uang. Rp 200 juta. Farid menolak. Ia mengatakan sudah mendapat biaya operasional dari pemerintah pusat. Tapi perwakilan pemilik tanah itu mengancam: kalau pemberian itu tidak diterima maka persaudaraan diputus. Farid pun membagi uang itu ke anak buahnya yang bekerja di lapangan. Maka Farid bisa mengakhiri jabatan Danrem NTB dengan lega. Ia dipindah ke Mabes TNI. Tidak lama. 

Farid kemudian disuruh balik ke Lombok lagi. Ada gempa besar di sana. Ia harus jadi ketua penanganan korban gempa. Sampai selesai. Setelah melewati beberapa jabatan lagi Farid kembali jadi Danrem. Kali ini di Sulteng. Pangkatnya naik jadi brigadir jenderal. Bintang satu. 

Di Sulteng ia pun melihat tantangan baru: Poso. Soal ekstremis. Yang tidak kunjung selesai. Ada kelompok teroris yang masih sangat aktif: MIT, Mujahidin Indonesia Timur. Ia pun mengajukan telaah staf ke atasannya. Tapi tulisan ini harus berakhir dulu di sini. Akan saya lanjutkan di Disway edisi Senin depan. (Dahlan Iskan)

 

Tags: Anak PasarBangkalanJawa TimurJenderal MasterMaduraMayjen FaridPangdam V BrawijayaTanah Merah

Berita Terkait

Aviana
Ekonomi

Sukses Goda Investor, Saham Aviana Abadi Oversubscribed 100 Kali

2023/02/06
Bank BTN
Ekonomi

Wujudkan Masyarakat Miliki Rumah Impian, BTN Sanjung Nasabah Prioritas

2023/02/05
Chairul Tanjung
Ekonomi

Giliran Bank Milik Chairul Tanjung Gugat Bos Gudang Garam Rp212 Miliar

2023/02/04
Era Fikih Peradaban
Headline Utama

Era Fikih Peradaban

2023/02/04
Bank Nobu
Ekonomi

Butuh Modal, Bank Besutan Lippo Group Right Issue Rp403 Miliar

2023/02/03
Gudang Garam
Ekonomi

Bank OCBC Gugat Bos Gudang Garam Rp1 Triliun

2023/02/03

Populer

Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
Warga Darmo Hill

Pemkot Surabaya Tindak Tegas Pengembang Darmo Hill, Simak Ini Dukungan PDIP dan PSI 

27 Juni 2022 14:27
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Selaras Citra

Produksi Jarum Suntik, Onesteel Medikal Sewa Area Pabrik Selaras Citra 

11 Juli 2022 06:57
Ricky Winarco

Pakar Meditasi Ricky Winarco Sebut Self Healing Nggak Perlu Liburan Cukup Atur Nafas

6 Maret 2022 10:10
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27
mOS Monterey

Suksesor Big Sur, Cek Sejumlah Keunggulan macOS Monterey

8 Juni 2021 22:30 - Updated on 9 Juni 2021 08:52
Bumi Minerals

Menggunung, Sugiman Halim Tabung Saham Bumi Minerals Rp2,58 Triliun

17 Mei 2022 12:50
Kisah Sukses Bangkit Pratama, Dari Gamer Kini Jadi Pebisnis Takapedia. ©2022 Merdeka.com/ Instagram @takassassin_

Hobi Main Game Bisa Jadi Cuan, Ini Cerita Owner Takapedia Bangkit Pratama

15 Maret 2022 16:37

Pilihan Redaksi

ABM Investama

Amankan Kontrak Rp1,65 Triliun, ABM Investama Pede

5 Juni 2021 02:03
kebakaran

Kawasan Pergudangan di Kosambi Terbakar

30 April 2021 04:29
Produksi Minyak Pertamina

Produksi Minyak Pertamina dari Luar Negeri Capai 101%

17 Agustus 2021 03:00
Dilraba Dimulat

Tolak Lamaran Sasaeng, Ini yang Dilakukan Dilraba Dilmurat

15 Juli 2022 14:10
Girl grup IVE (instagram/ivestarship)

IVE Dikabarkan Comeback di Agustus

18 Juli 2022 12:40
dahlan iskan - indoposnews

Menunggu Joker

8 Maret 2022 06:03
Jaya Ancol

Tekor, Pembangunan Jaya Ancol Rugi Rp94,86 Miliar

24 Agustus 2021 10:27
Petugas memeriksa tes antigen terhadap penumpang roda empat yang masuk wilayah Jabodetabek usai liburan Idul Fitri 1442 Hijriyah di Pos Penyekatan Kedung Waringin, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (16/5/2021)

Balik Mudik, Empat Orang Positif COVID

16 Mei 2021 18:22
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kiri) pada pertemuan ‘G20 Trade and Investment Ministers’ Meeting (TIMM), Selasa (12/10) di Sorrento, Italia.

Agenda G20 Berkomitmen Pemulihan Ekonomi dari Pandemi COVID-19

17 Oktober 2021 11:40
budidaya lele

Budidaya Lele dan Tanaman Hidroponik jadi Obat Pengusir Stres

19 Maret 2021 21:19

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu