indoposnews.co.id – Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali ditutup melemah. Dow Jones minus 118 poin (0,34 persen) menjadi 34.378, S&P 500 anjlok 11 poin (0,24 persen) ke level 4.351, Nasdaq terkoreksi 20 poin (0,14 persen) pada posisi 14.466, dan EIDO menguat 0,16 poin (0,68 persen) pada level 23.68.
Koreksi indeks dipicu sikap hati-hati investor menanti data inflasi September, dan musim laporan keuangan emiten kuartal tiga tahun ini, diawali dengan laporan keuangan sektor perbankan. Selain itu, investor juga menanti Forum Open Market Committee (FOMC) minutes untuk mencari sinyal kapan bank sentral AS akan memulai pengurangan program pembelian obligasi.
Baca juga: Resources Alam Sedot Biaya Eksplorasi Rp24,60 Miliar
Biro Statistik AS akan merilis data inflasi September pada Rabu waktu setempat. Berdasar konsensus Dow Jones, para ekonom memprediksi bulan lalu akan terjadi inflasi 0,3 persen month on month (mom), dan 5,3 persen year on year (yoy). Itu artinya, sama dengan inflasi bulan sebelumnya baik secara bulanan maupun tahunan. Data inflasi itu, dinanti investor seiring lonjakan harga energi, dan berpengaruh terhadap kebijakan moneter The Fed.
Sementara itu, musim laporan keuangan emiten kuartal tiga tahun ini akan segera dimulai. JP Morgan Chase, dan Delta Airlines akan merilis laporan keuangan kuartal ketiga tahun ini pada Rabu waktu setempat setelah penutupan pasar. Berikutnya, beberapa emiten seperti Bank of America, Morgan Stanley, Citigroup, dan Goldman Sachs juga akan merilis laporan keuangan. Berdasar data Refinitiv pada kuartal tiga tahun ini kinerja keuangan emiten diharap tumbuh 30 persen dari kuartal dua yang tumbuh 96,3 persen.
Baca juga: Lepas Saham Hotel Fitra, Ivan Raup Dana Taktis Rp3,85 Miliar
Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas menyebut koreksi indeks bursa saham AS Wall Street seiring sikap hati-hati investor menunggu data inflasi, dan laporan keuangan emiten kuartal tiga 2021 akan menjadi sentimen negatif pasar. Persetujuan kenaikan batas atas utang AS, optimisme pemulihan ekonomi domestik sisa tahun ini, dan lonjakan beberapa harga komoditas akan menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support level 6.445, dan resistance level 6.525. Sejumlah saham laik koleksi antara lain ACES support Rp1.385, resistenRp1.425, HMSP support Rp1.100, resisten Rp1.150, BTPS support Rp3.560, resisten Rp3.670, dan SIMP support Rp480, resisten Rp498. (abg)