indoposnews.co.id – Obligasi dan sukuk terbitan Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) atau Weave senilai Rp2,5 triliun menyedot perhatian investor. Bond besutan anak usaha Solusi Sinergi Digital (WIFI) itu, menjadi salah satu surat utang paling menarik pada 2025. Bak kacang goreng, surat utang itu ludes dalam kurun waktu singat singkat.
Penawaran obligasi II Rp1,25 triliun, dan sukuk ijarah I Tahun 2025 senilai Rp1,25 triliun diserbu investor hanya dalam tempo 2 hari bursa periode 2-3 Juli 2025. Dalam hajatan itu, Weave menggandeng 8 broker sebagai joint-lead underwriters. Yaitu, RHB Sekuritas Indonesia, Bahana Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, BNI Sekuritas, Ciptadana Sekuritas Asia, KB Valbury Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan UOB Kay Hian Sekuritas.
Minat investor begitu tinggi membuat penerbitan surat utang tersebut mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed. Penawaran surat utang itu, bahkan menyaingi skala beberapa emiten besar lain yang biasa menggelar penawaran umum berkelanjutan. “Oversubscribenya berapa? dipastikan oversubscribe, dan terpaksa langsung stop Rp2,5 triliun dalam satu putaran,” tugas Thomas Nugroho, Direktur Utama RHB Sekuritas, pada Jumat, 11 Juli 2025.
Baca juga: Grup Djarum Serok Jutaan Saham Pemilik Kawasan Industri Karawang
Thomas melanjutkan, hanya Weave berstatus anak usaha tapi memiliki skala paling besar Rp2,5 triliun, mendapat minat paling tinggi, dan terpenting oversubscribe, di tengah kondisi ekonomi sedang worry. Awalnya, Corporate Financing RHB Sekuritas sempat khawatir, tapi kenyataannya setelah NTT East masuk Weave, demand investor institutional sampai oversubscribe. “Setelah kita cek, dalam tempo mungkin 6 bulan terakhir nilai Rp2,5 triliun untuk emisi issuer obligasi, dan cukup terbesar untuk internet murah untuk rakyat, ini sangat luar biasa,” tegas Thomas.
Komposisi investor pemborong surat itu rata-rata institusional domestik, ada beberapa bank treasury, asset management, Dana Pensiun (Dapen) bahkan individual. Salah satu keistimewaan surat utang itu, rating bagus, dan NTT East menjadi magnitude luar biasa. NTT East memiliki standar sangat tinggi untuk menentukan investasi di luar negeri.
Ternyata, pilihan NTT East jatuh ke Weave sehingga membuat investor memiliki animo untuk masuk dengan kupon menarik. “Ini milestone bukan largest milestone mereka. Tapi salah satu milestone awal untuk lebih besar. Dengan pintu Samurai Bond berarti global market, sehingga bisa menjadi pemain berskala global,” urai Thomas.
Baca juga: Wow! Indomobil Pasarkan Pesaing Berat Rolls-Royce
Senada diungkap Melisa Marianni, AVP Corporate Finance UOB Kay Hian Sekuritas. Melisa menambahkan, tindakan itu, menjadi sinyal positif untuk mendukung bisnis Weave. Saat ini, menggarap bisnis ke arah ekspansi kabel, fiber, dan infrastruktur. Surat utang itu, memberi dampak positif karena mendapat pendanaan baru. Sumber alternatif pendanaan berbeda. Bisa menjadi support bisnis Weave secara keseluruhan. Menilik oversubscribed, dan animo investor, menjadi bukti kepercayaan publik terhadap bisnis ini, dan Weave secara company juga bagus.
“Bisnis Weave cukup unik, high modal, high capital atau butuh banyak dana seperti kalau roll out kabel atau kebutuhan fiber. Perseroan berani masuk sektor pasar modal which is dengan issue bonds, dan sukuk suatu langkah berani, dan unik. Jepang NTT East masuk juga menjadi suatu kepercayaan, dan keunikan dari penerbitan obligasi dan sukuk Weave,” pungkas Melisa. (abg)