indoposnews.co.id – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) semester II-2024 memproyeksi penerbitan surat utang (obligasi) korporasi Rp80 triliun. Itu seiring dengan nilai obligasi jatuh tempo Rp85 triliun. Penerbitan obligasi korporasi sangat dipengaruhi nilai jatuh tempo.
Nilai jatuh tempo obligasi korporasi itu, pada kuartal III-2024 sebesar Rp42,50 triliun, dan kuartal IV-2024 senilai Rp42,51 triliun. Jadi, obligasi jatuh tempo lebih tinggi 30 persen dari paruh pertama 2024 hanya Rp65 triliun.
Baca juga: Jadi Komisaris Pefindo, Ini Jejak Heru dan Muhammad Syahid
Sepanjang tahun ini, Pefindo mencatat nilai jatuh tempo obligasi korporasi total Rp150,5 triliun. Itu didominasi sektor multifinance Rp26,3 triliun, diikuti perbankan Rp24,7 triliun. Sektor telekomunikasi Rp15,6 triliun, lembaga keuangan khusus Rp14,4 triliun, dan pembiayaan non multifinance Rp12,1 triliun.
Kemudian, sektor pulp and paper Rp85 triliun, pertambangan Rp8,3 triliun, konstruksi Rp5,4 triliun, properti Rp4,5 triliun, perkebunan Rp4,4 triliun, dan sektor lainnya Rp26,4 triliun. Di sisi lain, paruh pertama 2024, Pefindo mendapat mandat Rp52,8 triliun.
Penerbitan obligasi Rp61,29 triliun, melejit 33,29 persen dibanding periode sama 2023 senilai Rp45,99 triliun. Lalu, utang atau sukuk hingga semester ini mencapai Rp60,1 triliun. ”Sebagian mungkin masih akan terbit semester II-2024,” tutur Irmawati Amran, Direktur Utama Pefindo. (abg)