• Redaksi
Rabu, November 19, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Kebun Tenda

abu by abu
9 Desember 2022 05:27
Gempa Cianjur

Fadil berbincang dengan Dahlan Iskan. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – SAYA ke rumah Fadillah Munajat di Cianjur. Rabu petang kemarin. Ia bukan korban gempa bumi yang paling menderita. Ia wartawan kami, Radar Cianjur. Ia tokoh di kampungnya itu: Cibeleng Hilir. Fadillah juga bukan yang paling parah di antara 6 wartawan kami yang rumahnya jadi korban gempa. Gempa tidak pilih-pilih. Saya yang pilih-kasih. Hari sudah gelap. Hujan kian deras. Rumah Fadillah masih 20 menit dari kota Cianjur. 

Ke arah barat daya. Yang lain lebih jauh lagi. Perjalanan saya dari Subang ke Cianjur ternyata lebih lama dari perkiraan. Saya pilih lewat Ciater, Tangkuban Perahu, Lembang, dan Padalarang. Harus mampir makan siang pula di Asstro, Assep Stroberi. Dulu tidak ada rumah makan ini. Saya kagum melihat keindahannya: besarnya, tata ruangnya, desain bangunannya dan lingkungan sekitarnya. Semua sudut dibuat Instagramable. 

Ada kebun teh bersusun-susun. Ada gunung Tangkuban Perahu di belakangnya. Fadil tinggal di tenda. Bersama istri dan dua anaknya. Tapi saya ingin ke rumahnya dulu. Ingin lihat tingkat kerusakannya. Benteng belakang rumah itu retak menganga. Tangga ke lantai dua itu seperti terpisah dari benteng itu –orang Sunda menyebut tembok dengan benteng. Harapan Fadil –dan harapan korban gempa setingkat Fadil– adalah kedatangan tenaga ahli.

Baca Juga

Spektakuler, Summarecon Expo 2025 Raup Penjualan Rp1,8 Triliun

Kawal Hak Gizi Anak, BGN Luncurkan Call Center SAGI 127

BTN Spin Off Unit Syariah, BSN Menjadi Bank Syariah Terbesar

Berburu Dividen, Elang Mahkota Borong Miliaran Saham Induk SCTV

Baca juga: Karena Kesel 

Mungkin mahasiswa tingkat akhir teknik sipil dan pembimbingnya. Yang mau jadi relawan pemeriksa tingkat keamanan rumah. Orang seperti Fadil akan ikut saja kata ahli bangunan itu. Kalau mereka menilai masih aman untuk ditinggali Fadil akan pulang. Ia akan meninggalkan tenda. Mungkin lebih 50 persen korban gempa Cianjur masuk kategori seperti Fadil. Kalau ahli bilang tidak bisa lagi ditempati, Fadil akan membongkar rumah itu. 

Bongkar total. Untuk dibangun kembali. Kalau uangnya cukup. Tenda yang ditempati keluarga Fadil berada di sebuah ladang kacang dan porang. Sekitar 50 depa dari rumahnya. Dekat sekali. Fadil yang menemukan lokasi itu. Ia dituakan di kampung itu meski usianya baru 42 tahun. Fadil tahu pemilik ladang itu. Pukul 16.00 WIB, dua jam setelah gempa, Fadil menemui pemilik ladang. Pensiunan polisi. Sekitar 20 menit naik sepeda motor dari rumah retaknya.

Pemilik kebun mengizinkan bangun tenda di ladang kacang itu. Maka malam itu juga, ketika penduduk di gang itu sudah menggelar terpal di bawah pohon di pinggir jalan tenda-tenda dipasang. Untung tidak hujan malam itu. Gempa susulan susul-menyusul. Ringan di angkanya tapi berat di perasaan warga. Kacang tanah dan porang itu dibabat. Tanah diratakan. Sekitar 20 tenda bisa didirikan di kebun itu. Satu tenda untuk satu keluarga. Bisa sangat pribadi. 

Baca juga: Tuhan Duit

Saya masuk ke dalam tenda keluarga Fadil. Hujan membuat jalan setapak menuju tenda itu dialiri air. Tenda Fadil yang paling ujung. Saya melewati tenda-tenda tetangganya. Semua sudah senyap. Mungkin sudah pada tidur. Di dalam tenda Kang Fadil ini terlihat dua kasur besar terhampar di situ. Lantainya terbuat dari terpal. Di seputar tenda dibuatkan aliran air. Agar di saat hujan seperti ini air tidak masuk ke dalam tenda.

Pesawat TV dari rumahnya ia angkut dalam tenda. Demikian pula dispenser. Hanya dua barang itu ada dalam tenda. Barang lainnya, termasuk pakaian, tetap di rumah yang retak. Alat-alat dapur ada di dapur umum. Di sebelah kompleks tenda. Tenda Fadil bahkan berpintu. Kusen dan pintu kayu itu diminta dari rumah roboh total akibat gempa. Beberapa rumah di dekat situ roboh total. Ada mobil Xenia-nya masih terimpit di bawah reruntuhan. 

Rumah mertua Fadil termasuk roboh total. Ibu mertuanya tergencet lemari yang roboh. Menantunyi mengungkit lemari itu. Lalu menggendong sang ibu mertua ke pinggir jalan. Korban dan kehancuran terbanyak di arah barat kota. Di lereng Gunung Gede. Rumah mertua itu berada di gang sebelah rumah Fadil. Sangat dekat. Di situ tinggal ibunya, adiknya dan suami adiknya. Mertua laki-laki Fadil sudah lama meninggal dunia. Jauh sebelum Fadil jadi menantunya.

Baca juga: Jawara Kopi

Ayah mertua itu dulu membeli tanah yang kini ditempati rumah Fadil. Fadil mengenal sang istri sebagai sesama penggemar radio GSP, almarhum. Kala sesama pendengar mengadakan kopi darat. Lalu Fadil sering mengirim salam dan lagu lewat radio yang sama. Akhirnya kawin. Waktu itu Fadil belum jadi wartawan. Ia masih bekerja di perusahaan mebel Olympic. Setelah menjadi wartawan Radar Cianjur, Fadil sering melihat Google. 

Ia cari-cari model bangunan rumah minimalis. Selama satu minggu Fadil membanding-bandingkan gambar di Google. Hasilnya ia rundingkan dengan istri. Setuju. Pilih yang itu. Fadil akan membangun rumah di tanah mertua persis seperti rumah yang ada di Google. Fadil pun menemui tukang di kampung itu. Ia dikenal sudah biasa membangun rumah. Rumah di seberang tanah mertua itu pun orang itu yang membangun.

Maka Fadil menyerahkan foto dari Google itu. “Tolong bangunkan rumah persis di gambar ini,” kata Fadil pada tukang tersebut. Fadil tidak memberi arahan apa pun. Soal fondasi, balok dan slop diserahkan sepenuhnya pada tukang tersebut. “Saya tidak mengerti apa-apa soal bangunan,” katanya. Maka rumah Fadil dibangun tanpa gambar konstruksi. Ia tidak pernah memikirkan untuk memakai jasa arsitektur. Anggapannya: arsitektur itu mahal.

Baca juga: Tiada Musuh Abadi

Tiap hari Fadil menengok orang itu mengerjakan rumahnya. Hanya satu orang itu yang bekerja, ditambah satu pembantu tukang. Empat bulan selesai. Fadil tidak pernah melakukan koreksi apa pun terhadap karya tukang tersebut. “Saya masih ingat ongkos tukang itu, Rp100 ribu per hari. Pembantunya Rp80 ribu per hari,” katanya. Itu tahun 2017. Rumah itu dua lantai. Saya tidak berani naik ke lantai atas. Takut roboh. Yang jelas, rumah ini belum lunas. 

Biaya membangun ia dapat dari kredit bank: Rp200 juta. “Baru dua tahun lagi lunas,” katanya. Saat gempa terjadi, 21 November jam 13.21, Fadil akan berangkat kerja. Tapi anak keduanya rewel. Si anak tidak mau sekolah. Jam segitu seharusnya si anak masuk sekolah agama. Lokasi sekolah itu di sebuah rumah ustad selisih tiga rumah dari rumah retaknya. Si anak sekolah TK pagi hari, lalu sekolah agama sore hari. “Hari itu ia tidak mau sekolah sore.

Baca juga: Perang Terbuka 

Rewel. Minta ikut saya pergi ke kantor,” ujar Fadil. Maka si anak diajak muter-muter dulu. Bersama ibunya. Di tengah jalan terjadilah gempa. Ia bergegas membalik mobil. Pulang. Dari luar rumahnya terlihat utuh. Ia lihat rumah ustad yang untuk sekolah agama itu runtuh. Empat murid meninggal di dalam reruntuhan. Jumlah itu mestinya lima kalau si anak tidak rewel.

Saya melewati reruntuhan itu menuju ladang kacang yang sudah jadi kebun tenda. Hari sudah hampir pukul 9 malam. Hujan masih terus turun renyai-renyai. Suara orang salawatan datang dari dalam sebuah tenda. Hanya suara salawat nabi itu yang memecah kesunyian malam. Selebihnya gelap. Senyap. Basah. Udara dingin. (Dahlan Iskan) 

 

Tags: cianjurdahlan iskanFadillahKebun Tendakorban gempaRadar CianjurRumah Retakwartawan

Berita Terkait

Spektakuler, Summarecon Expo 2025 Raup Penjualan Rp1,8 Triliun
Ekonomi

Spektakuler, Summarecon Expo 2025 Raup Penjualan Rp1,8 Triliun

2025/11/18
Kawal Hak Gizi Anak, BGN Luncurkan Call Center SAGI 127
Headline Utama

Kawal Hak Gizi Anak, BGN Luncurkan Call Center SAGI 127

2025/11/18
BTN Spin Off Unit Syariah, BSN Menjadi Bank Syariah Terbesar
Ekonomi

BTN Spin Off Unit Syariah, BSN Menjadi Bank Syariah Terbesar

2025/11/18
Berburu Dividen, Elang Mahkota Borong Miliaran Saham Induk SCTV
Ekonomi

Berburu Dividen, Elang Mahkota Borong Miliaran Saham Induk SCTV

2025/11/18
Susul Perusahaan Arab, Karya Investama Gulung Miliaran Saham MNC Energy
Ekonomi

Susul Perusahaan Arab, Karya Investama Gulung Miliaran Saham MNC Energy

2025/11/18
Noval Abuzarr Wakil Ketua Harian DPP GEKRAFS
Nasional

Noval Abuzarr : GEKRAFS Meneguhkan Posisi Kreatif Indonesia di Panggung Global

2025/11/18

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Kriti Sanon

Kriti Sanon Bergabung dengan Aplikasi KOO, Mendapatkan 20 Ribu Lebih Pengikut Dalam Seminggu

2 September 2021 02:28
Tumbuh 38 Persen, Uni-Charm Tabulasi Laba Rp434 Miliar

Tumbuh 38 Persen, Uni-Charm Tabulasi Laba Rp434 Miliar

22 Februari 2024 10:27
Hassan Alkhalaf, 11 tahun, yang melarikan diri dari Ukraina ke Slovakia sendirian, berpose dengan kerabatnya dalam unjuk rasa anti-perang, menyusul invasi Rusia ke Ukraina, di Bratislava, Slovakia, 11 Maret 2022.(ANTARA/Reuters/Radovan Stoklasa/as)

Tragis ! ini Cerita Bocah Ukraina yang Selamat dari Perang

14 Maret 2022 02:05
Caribarang.id, sebuah startup e-commerce yang menghadirkan sebuah platform sourcing produk Internasional dengan berbagai varian dari salah satu marketplace grosir terbesar

Caribarang.id Hadirkan Marketplace Grosir untuk UMKM

8 September 2022 09:05
Surplus 21 Persen, Penjualan Sinar Eka Selaras Sentuh Rp1,09 Triliun

Surplus 21 Persen, Penjualan Sinar Eka Selaras Sentuh Rp1,09 Triliun

31 Mei 2024 12:27
Arsip - Petugas medis mengisi jarum suntik dengan vaksin COVID-19 Covaxin buatan Bharat Biotech di New Delhi, India, Januari 2021.

Positif COVID-19 Harian di DKI Jakarta Bertambah 31 kasus

7 Desember 2021 20:56
ilustrasi (siaran televisi Analog)

Regulasi Siaran Disiapkan KPI, Termasuk Sanksi Denda

7 Juni 2021 20:18
Respons BI, IHSG Berayun Sideways

Respons BI, IHSG Berayun Sideways

18 Juli 2024 08:40
BBTN

BTN Bidik Recovery Aset dari Penjualan Rumah Lelang

7 Desember 2021 17:00
Garuda Indonesia

Pantas Boros, 136 Armada Garuda Indonesia Sewaan

9 Juni 2021 18:07

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu