Indoposonline.NET – PT Margautama Nusantara (MUN) masuk nominasi The Mine Best Project Award. Proyek anak usaha PT Nusantara Infrastructure (META) itu masuk nominasi yaitu Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar.
Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar masuk kategori jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) ditetapkan pada Sidang Konsil ke-114, Road Engineering for Asia dan Australasia (REAAA). Pemenang akan diumumkan pada Second Mino Best Project Award Ceremony at 16th REAAA Conference, di Manila pada 15 September 2021 mendatang, mengusung tema “Shaping the Future of Road Engineering with Advance Technology”.
Baca juga: Stafsus Mendikbud Isi Slot Komisaris Bank Neo Commerce
The Mino Best Project Award, ajang penghargaan untuk proyek jalan maupun jembatan baru terbaik berlokasi di Asia, dan Australasia empat tahun sekali. The Mino Best Project Award, ajang kali kedua setelah empat tahun sebelumnya diadakan di Bali pada 2017. Sejumlah negara terlibat antara lain Jepang, Malaysia, Australia, Mongolia, Filipina, Taiwan, Indonesia, Myanmar, dan Thailand. Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) mendapuk proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani sebagai mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional tersebut.
”Pencapaian ini merupakan kebanggaan sangat luar biasa bagi kami sebagai perwakilan Indonesia mengikuti kompetisi tersebut. Selama proses pembangunan, kami bekerja sama dengan berbagai mitra lokal, dan internasional (khususnya Jepang) kompeten dibidangnya. Kami sebagai project owner juga sangat memperhatikan aspek quality, dan safety. Kami berharap dapat berkontribusi terhadap pembangunan jalan tol Indonesia juga diakui ajang internasional,” “tutur Danni Hasan, Direktur Utama PT Margautama Nusantara (MUN).
Baca juga: Garuda Gelar RUPS Tahunan Jumat Mendatang, Peter Gontha Terpental?
Sementara itu, A. Hermanto Dardak, Immediate Past President of REAAA mengapresiasi sukses MUN melalui Proyek Jalan Tol Layang Pettarani masuk nominasi penghargaan tersebut. Melalui proses panjang, panitia memilih enam proyek dari berbagai negara untuk nominasi penghargaan tersebut. ”Saya percaya sukses itu, berkat kerja keras, profesionalisme segenap Manajemen MUN dengan komitmen tinggi menerapkan quality assurance, memanfaatkan state of the art technology, termasuk kerja sama dengan konsultan, dan kontraktor untuk menghasilkan karya berkualitas kelas dunia,” tegas Hermanto.
Tim proyek pembangunan Tol Layang A.P. Pettarani telah mengikuti berbagai tahapan sejak Mei 2020. Beberapa aspek atau kriteria menjadi penilaian kompetisi itu, antara lain efektivitas, dan dampak sosial proyek bermanfaat ekonomi bagi masyarakat, lalu lintas, keselamatan, keamanan para pengguna jalan, keunggulan teknis, teknologi, inovasi sisi desain, kontruksi, seberapa besar dampak keramahan, dan kesadaran lingkungan proyek dijalankan.
Baca juga: Menjerit, Pelaku Pariwisata Desak Pemerintah Sesuaikan Kebijakan PPKM
Tol Layang A.P. Pettarani (Tol Ujung Pandang Seksi 3) sepanjang 4,3 kilometer (km) itu, ikon baru Kota Makassar, beroperasi pada 19 Maret 2021. PT Makassar Metro Network (MMN) sebagai operator memulai pembangunan sejak April 2018, melibatkan sekitar 3.000 pekerja lokal. Jalan tol layang dengan nilai investasi Rp2,3 triliun itu, diharap menjadi solusi mengurai kemacetan kota, memberikan kemudahan mobilitas, pendistribusian barang, dan logistik, sekaligus mengoptimalkan fungsi jaringan jalan tol di Kota Makassar menghubungkan simpul ekonomi, bandar udara, pelabuhan, kawasan industri, dan perkantoran. Denna begitu, memperkuat peran Kota Makassar sebagai pusat pertumbuhan maupun pusat pelayanan jasa, distribusi Wilayah Timur Indonesia, sekaligus mendorong peningkatan perekonomian, dan sosial skala regional.
Tidak hanya itu, dari sisi lingkungan, pembangunan tol layang tersebut telah menerapkan konsep green infrastructure dengan mengedepankan unsur keselamatan, dan keamanan. Manajemen juga telah memperbaiki, dan pengembalian kondisi Jalan Arteri A.P. Pettarani terdiri dari pekerjaan pengaspalan, pembersihan drainase, pembangunan pedestrian, pemasangan lampu penerangan, pemasangan rambu, pekerjaan marka, penyediaan lajur sepeda, dan lajur hijau. Lebih ramah bagi pejalan kaki, dan pengendara sepeda.
Baca juga: PLN Bangun Kelistrikan di Daerah Terpencil
Pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang A.P. Pettarani menerapkan konsep design and build menggunakan teknologi mutakhir bidang konstruksi, inovasi perencanaan, dan pelaksanaan baru kali pertama diterapkan di Indonesia. Seperti penggunaan Metode Aluma untuk pekerjaan pier head, pekerjaan utama superstruktur menggunakan erection box girder span by span dengan balance launching gantry, pemasangan teknologi terkini berupa Structural Health Monitoring System (SHMS) dapat mengetahui kondisi struktur tol layang.
Perusahaan bekerja sama dengan PT Wijaya Karya Beton sebagai kontraktor utama dengan konsultan perencana PT Cipta Graha Abadi. Selain itu, proyek juga diawasi konsultan supervisi, dan konsultan pengendali mutu. Konsultan supervisi yaitu Nippon Koei Co., Ltd, PT Indokoei International, PT Cipta Strada, dan Konsultan Pengendali Mutu Independen PT Virama Karya Persero. Dukungan finansial juga didapat dari PT Bank Central Asia (BBCA), dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Menyusul keikutsertaan itu, diharap menjadi semangat, dan motivasi seluruh pihak berkontribusi untuk kemajuan perusahaan, pembangunan infrastruktur nasional, masyarakat, dan lingkungan. (abg)