Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum bisa keluar tekanan. Secara teknikal Indeks mengonfirmasi pulled back upper bollinger bands dan resistance level. Indeks mencoba break out support moving Average 5 hari sebagai konfirmasi. Indikator stochastic dan RSI menukik dengan dead-cross area overbought.
Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia menyebut indikator MACD memberikan pergerakan bearish setelah dikonfirmasi adanya potensi crossover negatif pada MACD line. Sehingga diperkirakan Indeks masih berpotensi bergerak tertekan mencoba menutup gap terbentuk dengan support 5.946, dan resisten 6.049.
Baca Juga: Rugikan Miliaran Rupiah, Begini Nasib Investasi Bodong Lucky Star
Saham-saham laik untuk dicermati secara teknikal di antaranya Ace Hardware Indonesia (ACES), Bumi Serpong Damai (BSDE), London Sumatera Plantations (LSIP), Pakuwon Jati (PWON), Ramayana Lestari (RALS), dan Summarecon Agung (SMRA).
Mereview perdagangan Selasa (8/6), Indeks ambles 1,16 persen atau 70,56 poin ke level 5.999,37. Itu terjadi setelah data cadangan devisa mengalami penurunan alias tidak sesuai ekspektasi pelaku pasar. Investor merespons data cadangan devisa Indonesia turun 1,7 persen menjadi USD136,4 miliar dari periode sebelumnya di kisaran USD138,8 miliar.
Baca Juga: Suksesor Big Sur, Cek Sejumlah Keunggulan macOS Monterey
Penyebab longsoran cadangan devisa Indonesia Mei 2021 karena pembayaran utang luar negeri pemerintah. Meski begitu, Bank Indonesia (BI) menilai cadangan devisa masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal menjadi stabilitas makroekonomi, dan sistem keuangan. Pelemahan saham berkapitalisasi besar menjadi penekan Indeks. Misalnya, Bank Central Asia (BBCA) minus 1,5 persen, HM Sampoerna (HMSP) tekor 6,8 persen, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menukik 1,2 persen, Bank Mandiri (BMRI) turun 2,0 persen, dan Unilever (UNVR) melepuh 2,7 persen.
Sementara itu, Indeks saham Asia ditutup terkonsolidasi cenderung tertekan. Indeks Nikkei terkoreksi 0,19 persen, TOPIX surplus 0,09 persen, Hang Seng minus 0,02 persen, CSI300 tereduksi 0,86 persen. Investor masih memperdebatkan dampak eskalasi lanjutan pembatasan investasi perusahaan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Keren, Fitur Find My Deteksi iPhone dalam Keadaan Mati
Bursa Eropa ditutup menguat setelah data pertumbuhan zona euro direvisi lebih tinggi. Itu menunjukkan ekonomi kawasan Eropa mengalami kontraksi jauh lebih kecil dari ekspektasi kuartal pertama tahun ini. Indeks Stoxx 600 pan-Eropa naik 0,1 persen. Saham perjalanan memimpin kenaikan, menguat 1,8 persen, dan saham otomotif turun 1,1 persen.
Revisi data menunjukkan produk domestik bruto (PDB) zona euro beranggotakan 19 negara berkontraksi 0,3 persen (kuartal ke kuartal), dibanding perkiraan terakhir dengan prediksi kontraksi 0,6 persen. Namun data penurunan output industri Jerman pada April membebani sentimen.
Baca Juga: Wow, Laba Bersih Pinago Utama Meroket 193,5 Persen
Secara global, investor seluruh dunia tetap fokus pada rilis inflasi AS Kamis (10/6). Pada April, Indeks Harga Konsumen (CPI) atau inflasi naik 4,2 persen dari tahun sebelumnya, kenaikan tercepat sejak 2008. Para ekonom memperkirakan CPI telah meningkat 4,7 persen pada Mei dari tahun sebelumnya. (abg)