Indoposonline.NET – PT Lima Dua Lima Tiga (LUCY) menyambut positif pertumbuhan ekonomi Indonesia 7,07 persen pada kuartal dua 2021. Pemilik restoran Lucy in The Sky mengklaim, hasil tersebut akan berdampak bagi perusahaan. Dan, seluruh pelaku usaha sektor Food and Beverage (F&B) merespons positif.
”Meski kebijakan PPKM Darurat menyebabkan harga saham LUCY sempat tertekan. Menyusul laporan Badan Pusat Statistik (BPS), saham perseroan mengalami auto rejection atas (ARA) dua hari beruntun,” tutur Komisaris Lima Dua Lima Tiga Wulan Guritno, Minggu (8/8).
Baca juga: Selamat Sempurna Tabur Dividen Interim Rp115,1 Miliar
Berdasar data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kinerja sektor industri makanan dan minuman (mamin) periode 2015-2019 rata-rata tumbuh 8,16 persen atau di atas rata-rata pertumbuhan industri pengolahan nonmigas 4,69 persen. Sepanjang 2020, industri mamin tumbuh 1,58 persen. Proyeksi pertumbuhan industri harus dibarengi rencana matang untuk mengembangkan bisnis. ”Kami semakin gencar merealisasikan rencana perusahaan,” imbuh Wulan.
Selanjutnya, perseroan sesuai target, gerai Lucy in The Sky berlokasi di Taman Ria Senayan atau Senayan Park (Spark) dalam tahap pembangunan, dan gerai ditarget buka pada September 2021. Selain itu, rencana pembukaan gerai Senopati, dan Pantai Indah Kapuk (PIK) telah masuk tahap finalisasi kontrak.
Baca juga: Mantap, Triniti Dinamik Rampungkan Apartemen The Smith Tepat Waktu
”Mewakili rekan-rekan sektor F&B optimistis melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami berharap sektor F&B pulih total, gerai-gerai kembali buka, masyarakat kembali menikmati hiburan, dan layanan disuguhkan para pelaku usaha F&B,” harap Wulan.
Sekadar informasi, Lima Dua Lima Tiga mencatatkan saham perdana pada 5 Mei 2021 lalu. Melalui skema Initial Public Offering (IPO), perseroan sukses menghimpun dana publik Rp33,7 miliar dari pelepasan 337,5 juta lembar. Penggunaan dana untuk pengembangan perusahaan, di antaranya renovasi, dan pembukaan gerai baru. (abg)