Indoposonline.NET – PT Bukalapak.com (BUKA) bakal initial public offering (IPO) 6 Agustus mendatang. Berdasar laporan keuangan per 31 Desember 2020, Bukalapak memiliki pemegang saham seri A, A1, B, C, D, E, F, dan G. Sejumlah perusahaan dan nama besar tercatat sebagai pemegang saham.
Taruh misalnya, PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) via anak usaha investasi digital, PT Kreatif Media Karya (KMK) terpantau menguasai enam seri saham. Pada saham seri A Kreatif Media mengapling 4,106 persen, seri C 5,356 persen, seri D 19,567 persen, seri E 2,121 persen, seri F 0,884 persen, dan seri G 0,707 persen.
Baca juga: Kuartal I-2021, MNC Vision Raup Laba Rp101,3 Miliar
Berdasar laporan keuangan Elang Mahkota per 31 Maret 2021, PT Bukalapak.com merupakan entitas asosiasi melalui PT Kreatif Media Karya. Emtek memegang 34,39 persen saham Bukalapak.
Founder Bukalapak Achmad Zaky menguasai 5,910 persen saham. Kemudian, Muhamad Fajrin Rasyid, salah satu pendiri Bukalapak, kini hengkang ke Telkom dengan jabatan Direktur Digital, memegang 3,618 persen seri C. Nugroho Heru Cahyono 2,849 persen.
Baca juga: Soal Holding Ultra Mikro, Ini Kata LPS
Kemudian Pandu Patria Sjahrir, Komisaris BEI, secara pribadi memegang saham Bukalapak seri A sebesar 0,015 persen, dan seri B 0,004 persen. Selain investor dalam negeri, saham Bukalapak juga dipegang oleh investor asal Hong Kong, API (Hong Kong) Investment Ltd. menguasai 16,971 persen saham Bukalapak seri E, dan 0,884 persen seri F. Perusahaan investasi itu, merupakan anak usaha Ant Financial terafiliasi Alibaba Group.
Perusahaan di bawah kendali Rachmat Kaimuddin bakal melepas maksimal 25.765.504.851 saham atau 25,76 miliar saham. Bernilai nominal Rp50, mewakili paling banyak 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah initial public offering (IPO).
Baca juga: Timah Habiskan Dana Eksplorasi Rp40,92 Miliar
Harga penawaran IPO Bukalapak berkisar Rp750-Rp850. Menyusul skema harga itu, perusahaan berpotensi meraup dana IPO Rp19,32 triliun-21,9 triliun. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas. Penjamin emisi efek PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. (abg)