Indoposonline.NET – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat (NTB) sukses melistriki 347 Kepala Keluarga (KK) di Desa Kawinda Toi, Kabupaten Bima. PLN menghabiskan dana sekitar Rp6,68 miliar. Maklum, Desa Kawinda Toi berjarak 4 jam atau kurang lebih 170 km dari Kota Bima ini.
Kehadiran listrik itu, hasil kolaborasi PLN dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. ”Kami berterima kasih atas dukungan seluruh pihak dan instansi, tanpa dukungan itu, mustahil akan terealisasi,” tutur General Manager PLN UIW NTB, Lasiran.
Baca juga: Hadirkan 31 Toko Virtual via GoMart, Matahari Gandeng Gojek
Untuk melistriki Desa Kawinda Toi, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 11.64 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) 1,52 kms, dan satu buah trafo baru dengan kapasitas 100 kilo volt ampere (kVA). Jaringan baru PLN dibangun dari Desa Oi Katupa, dan tersambung dengan JTR sepanjang 11,83 kms. Dua buah gardu distribusi milik Pemda Kabupaten Bima telah terbangun sebelumnya. Desa Oi Katupa, Kabupaten Bima telah berhasil dinyalakan Mei 2020.
Pembangunan jaringan PLN dilakukan mulai November 2020. Survei sebagai tahap awal perencanaan dilakukan pada Februari 2020. ”Nah, dari 347 KK terlistriki, 99 persen pelanggan rumah tangga daya 900 VA. Masih ada potensi kurang lebih 800 KK akan menjadi menikmati listrik PLN,” “ucap Lasiran.
Baca juga: Buyung Poetra Sembada Sebar Dividen Rp9,67 Miliar
Sementara itu, Bupati Kabupaten Bima, Indah Dhamayanti Putri mengapresiasi upaya PLN melistriki desa di pelosok. ”Listrik kebutuhan utama meningkatkan perekonomian, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucap Indah.
Jaringan listrik itu, akan sangat memudahkan masyarakat beraktivitas seluruh bidang akan berdampak pada kemajuan seluruh lini. Selanjutnya, kerja sama antara Pemda Bima dan PLN NTB dapat terus terjaga untuk membangun NTB.
Baca juga: Mantap, Indocement Tunggal Prakarsa Lepas Dividen Rp1,81 Triliun
Sebelumnya, listrik masyarakat Kawinda Toi menggunakan genset dan juga mengoptimalkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi, program pemerintah melalui Kementerian ESDM untuk memberikan akses penerangan kepada masyarakat berada di wilayah Terpencil, Tertinggal dan Terluar (3T). ”Usaha kami tidak akan berhenti sampai Kawinda Toi. Kami akan terus melistriki desa-desa terpencil seluruh negeri,” tegas Lasiran. (abg)