Indoposonline.NET – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 6.200, tepatnya 6.195. Itu menyusul kinerja keuangan kuartal II-2021 emiten tetap tumbuh. Meski dibatasi ledakan kasus Covid-19 domestik dan global.
Prediksi penguatan Indeks itu, juga didasari analisis secara teknikal dengan acuan support 5.985-5.884, dan resisten 6.115-6.134. ”Optimisme itu didukung rilis laporan keuangan perusahaan kuartal II-2021 tetap bertumbuh, tersebab low base effect terjadi kuartal dua tahun lalu,” tutur Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, pada konferensi pers virtual, Kamis (8/7).
Baca juga: Performa Bank Syariah Stabil, Telisik Ini Pemantiknya
Sebagai acuan, Indeks pada Juni melesat 0,6 persen secara bulanan di tengah lonjakan kasus Covid-19. Secara year to date (ytd), Indeks cenderung flat dengan lompatan 0,1 persen. Kinerja indeks itu ditopang perbaikan data ekonomi. Misalnya, PMI Manufaktur menunjukkan ekspansi, angka penjualan eceran meningkat, dan indeks kepercayaan konsumen (IKK) membaik.
Namun, ada perhatian lain pelaku pasar dari sisi negatif ketika memasuki semester dua. Perhatian itu, pertumbuhan ekonomi paruh kedua 2021 diyakini mulai melambat terutama pada kuartal III-2021 turut menjadi risiko. Penyebab utama lonjakan kasus harian Covid-19 terus mencetak level tertinggi membuat pemerintah menerapkan PPKM Darurat Jawa-Bali periode 3-20 Juli.
Baca juga: Waw, Transaksi HOTS Championship Season IV Mirae Asset Sekuritas Rp19 Triliun
PPKM Darurat tentu akan berdampak kepada permintaan barang dan jasa. Karena itu, ekonom Mirae Asset Sekuritas memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan berada di level 4,15 persen, di bawah target pemerintah 4,5-5,3 persen.
Meski ada risiko Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi melambat, Tim Investment Information Mirae Asset Sekuritas masih menilai ada sektor-sektor dapat dijadikan pilihan bagi investor untuk bertransaksi saham pada Juli, yaitu sektor konsumen primer, kesehatan, dan infrastruktur.
Baca juga: Ini Penyebab Saham Bank IBK Terbang 34,13 Persen
Emiten perunggasan dan pakan ternak sektor konsumen primer menjadi pilihan yaitu PT Japfa Comfeed (JPFA), dan PT Malindo Feedmill (MAIN). Kemudian saham pilihan sektor kesehatan ada operator rumah sakit, dan laboratorium yaitu PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), PT Medikaloka Hermina (HEAL), dan PT Prodia Widyahusada (PRDA).
Saham pilihan sektor infrastruktur PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT XL Axiata (EXCL), dan PT Indosat (ISAT). Lalu ada beberapa saham pilihan lain juga layak dicermati yaitu PT Bank Tabungan Negara (BBTN), PT Erajaya Swasembada (ERAA), PT AKR Corporindo (AKRA), dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF). ”Bisnis khususnya BBTN, ERAA, AKRA, dan INDF diprediksi akan terus membaik, dan meningkat pada semester II-2021,” beber Martha.
Baca juga: Antrean IPO, Listing 29 Juli 2021 Paling Menyedot Perhatian Pasar
Sepanjang semester pertama tahun ini, Mirae Asset Sekuritas tetap menghuni peringkat pertama perusahaan efek dengan nilai transaksi saham terbesar Bursa Efek Indonesia. Mirae Asset Sekuritas membukukan total transaksi Rp365,88 triliun dengan pangsa pasar 11,37 persen. Salah satu penunjang nilai transaksi itu, kompetisi transaksi saham yaitu HOTS Championship Season 4.
Sepanjang 5 pekan yaitu periode 31 Mei hingga 2 Juli, sebanyak 11.551 orang nasabah bertransaksi dengan sejumlah Rp18,52 triliun, atau rata-rata Rp561,28 miliar per hari setara 32,31 persen dari total transaksi Mirae Asset Sekuritas. Jumlah nasabah itu dari 2.846 orang peserta Premier League, 7.902 orang Champs League, dan 803 orang Millennial League.
Baca juga: Semester Pertama 2021, Penerimaan Pajak Tercatat Rp557,77 Triliun
Nilai transaksi itu, termasuk akumulasi transaksi tiga orang pemenang kategori Transaction Value (nilai transaksi) kompetisi senilai Rp5,4 triliun, masing-masing Rp707,57 miliar, Rp2,14 triliun, dan Rp2,55 triliun. Seiring perkembangan nilai transaksi perusahaan masih tetap tinggi, Mirae Asset Sekuritas juga memiliki program CSR bertajuk Ayo Meraih Masa Depan. Pada CSR itu, Mirae Asset Sekuritas membantu usaha seorang lulusan SMK asal Bekasi Timur bernama Alpinda Evari, berjualan Jahe Merah kemasan agar meraih masa depan.
Alpinda baru berusia 18 tahun itu, berjualan untuk menyambung hidup, sekaligus membantu pengobatan ibunya tengah sakit. Mirae Asset Sekuritas membantu Alpinda secara finansial, memberi pendampingan bisnis dengan bantuan seorang key opinion leader (KOL), dan selebgram bernama Windy Iwandi. Windy mendampingi Alpinda menjalankan usaha agar lebih baik, dan mempromosikan produk jahe merah kemasan produksi Alpinda. (abg)