indoposnews.co.id – Saham perdana Citra Nusantara Gemilang (CGAS) mengalami oversubscribed 93 kali. Menyandang perusahaan green energy memicu investor mengoleksi saham sarat dengan prinsip berkelanjutan, dan ramah lingkungan tersebut.
Citra Nusantara melepas saham perdana maksimal 531.429.000 lembar bernominal Rp50 per lembar. Pengeluaran saham baru setara 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan itu, dibalut dengan harga pelaksanaan Rp338 helai. Dengan skema harga di batas atas harga penawaran awal sekitar Rp284-338 per saham, perseroan meraup Dana IPO Rp179,62 miliar.
Pada aksi korporasi itu, manajemen Citra Nusantara menunjuk Pilarmas Investindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Antusiasme tinggi masyarakat terhadap saham Citra Nusantara sudah tercermin di pasar primer dengan kelebihan permintaan 93,23 kali. ”Dana investor masuk tembus Rp2,51 triliun,” tegas William Siddharta, Direktur Pilarmas Investindo, di Jakarta, Senin (8/1).
Baca juga: Kebut Eksplorasi, Dian Swastatika Habiskan Biaya Rp6,86 Miliar
Saat bersamaan, Citra Nusantara juga menerbitkan 265.714.500 waran seri I dengan rasio 2:1. So, setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran. Sementara itu, setiap satu waran memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli saham Citra Nusantara. Dengan harga pelaksanaan Rp306 per waran, perseroan bisa meraih dana hasil pelaksanaan waran seri I maksimal Rp81,3 miliar.
Minat tinggi, dan permintaan masyarakat terhadap saham Citra Nusantara selama masa penawaran di pasar perdana merefleksikan kepercayaan investor terhadap bisnis perseroan bidang perdagangan, dan distribusi gas ramah lingkungan. Terlebih, perseroan juga masuk dalam kategori industri gas alam cair alias liquid natural gas (LNG) sejalan program pemerintah mengenai transisi menuju energi rendah emisi.
Perseroan memproyeksi memiliki penjualan tembus Rp1 triliun 5 tahun ke depan atau meningkat hampir 4 kali lipat dibanding tahun 2023. Sementara untuk laba bersih periode sama naik hingga 10 kali lipat dibanding tahun 2022. Berdasar kalkulasi Pilarmas Investindo atas data tersebut dengan menggunakan metodologi Discounted Cash Flow (DCF), kata Andika, tercatat kisaran penilaian ekuitas Rp687,02 miliar. ”Metode DCF menggunakan asumsi tingkat bunga bebas risiko 6,4 persen, beta 1,53, premi risiko negara 2,9 persen, biaya ekuitas 13,1 persen, biaya utang 8,3 persen, pertumbuhan terminal 3 persen, dan WACC 10,85 persen,” tegas Andika Purwonugroho, CEO Citra Nusantara.
Baca juga: Bayar Utang, Bos Wika Beton Jual 4,16 Juta Saham Rp449 Juta
Keputusan IPO itu, sebagai langkah peningkatan kapasitas pendanaan dalam mengakselerasi pertumbuhan, dan menguatkan stabilitas keuangan. Adapun 90 persen dana hasil IPO digunakan sebagai dana belanja modal (capex) untuk membangun LNG station di Galian Field Tambun Zone 7 Regional 2, sedang sisanya untuk modal kerja. Sementara itu, dana dari pelaksanaan waran seri I juga akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.
Pencatatan saham Citra Nusantara, merupakan bagian strategi peningkatan kapasitas pendanaan, ekspansi usaha, tata kelola, dan prinsip keterbukaan secara lebih baik sebagai perusahaan publik. Lanka itu, diharap menjadi nilai tambah bagi stakeholder perseroan. Pengembangan bisnis Citra Nusantara juga sejalan program pemerintah soal transisi energi dengan prioritas gas alam sebagai sumber energi dengan tingkat emisi lebih rendah dibanding bahan bakar minyak (BBM).
“Kami berharap kehadiran Citra Nusantara memberi kesempatan luas bagi masyarakat memiliki saham perseroan. Selain itu, juga dapat menyemarakkan perdagangan saham, dan menjadi opsi menarik bagi para investor,” harap Andika.
Baca juga: Bantu Milenial Miliki Hunian, Bank BTN Sambut Positif Skema KPR 35 Tahun
Selain mengembangkan LNG, Citra Nusantara juga akan melakukan ekspansi usaha ke beberapa daerah dengan membangun mother station baru lebih mendekati target pasar, yakni Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah dengan kapasitas plant 1,5 MMSCFD, mother station Majalengka berkapasitas plant 1 MMSCFD, dan mother station Manyar, Gresik, Jawa Timur berkapasitas plant 2 MMSCFD. “Harapannya dengan pendistribusian lokasi usaha, perseroan dapat menjangkau, dan melayani lebih banyak konsumen dari berbagai segmen,” tegasnya.
Sejauh ini, Citra Nusantara menawarkan harga kompetitif bisa menciptakan penghematan biaya bagi pelanggan metering terkalibrasi, sehingga bisa memperoleh hasil pemakaian CNG secara terukur, dan tepat. Jaringan distribusi perseroan maupun entitas anak usaha juga sudah tersebar di Pulau Sumatera, dan Jawa. Saat ini, CNG bisa lebih mudah diperoleh pelanggan. Citra Nusantara menerapkan aplikasi SCADA terintegrasi, sehingga pelanggan bisa memastikan pengiriman CNG sesuai jadwal.
Baca juga: Kebut Aset EBT, Analis Nilai Sentimen Positif bagi Barito Energy
”CNG merupakan gas sangat aman, karena kami selalu menggunakan standar tertinggi keamanan untuk distribusi gas ke pelanggan. Perseroan melakukan preventif maintenance terhadap equipment, seperti Pressure Reduction System (PRS), CNG Tube Skid, GTM, metering, peremajaan equipment terjaga, dan terjadwal,” ujar Andika.
Melalui strategi diversifikasi produk, Citra Nusantara meyakini dapat menjadi pilihan bagi pelanggan yang mencari alternatif gas sebagai sumber energi untuk keperluan industri, sehingga bisa terus bertumbuh secara berkesinambungan, dan memberi kontribusi makin bermanfaat bagi masyarakat luas. (abg)