indoposnews.co.id – Kimia Farma (KAEF) per 30 September 2024 tekor Rp421,83 miliar. Bengkak 137,83 persen dari periode sama tahun lalu minus Rp177,36 miliar. Oleh sebab itu, laba per saham dasar jeblok menjadi Rp99,03 dari sebelumnya Rp25,32.
Penjualan bersih Rp7,86 triliun, tumbuh tipis 1,94 persen dari episode sama tahun lalu Rp7,71 triliun. Beban pokok penjualan Rp5,51 triliun, bengkak dari edisi sama tahun lalu Rp4,89 triliun. Laba kotor terkumpul Rp2,35 triliun, mengalami koreksi tipis dari fase sama tahun lalu Rp2,81 triliun.
Baca juga: Menanjak 185,7 Persen, Intiland Cetak Laba Rp285 Miliar
Beban usaha Rp2,65 triliun, berkurang dari Rp2,77 triliun. Pendapatan lain-lain rp107,84 miliar, mengalami reduksi dari Rp194,03 miliar. Rugi kurs Rp3,53 miliar, bengkak dari Rp25,84 juta. Laba usaha Rp197,5 miliar, drop dari surplus Rp240,58 miliar. Beban keuangan Rp442,24 miliar, bengkak dari Rp410,37 miliar.
Penghasilan keuangan Rp6,09 miliar, menyusut dari sebelumnya Rp20,15 miliar. Rugi sebelum pajak Rp633,65 miliar, bengkak dari Rp149,63 miliar. Total pajak penghasilan Rp82,81 miliar, menanjak dari posisi sama tahun lalu Rp19,35 miliar. Rugi tahun berjalan Rp550,84 miliar, bengkak dari Rp130,27 miliar.
Jumlah ekuitas Rp5,7 triliun, berkurang dari akhir 2023 senilai Rp6,39 triliun. Defisit Rp2,93 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp2,51 triliun. Total liabilitas Rp11,09 triliun, berkurang dari akhir tahun sebelumnya Rp11,19 triliun. Jumlah aset Rp16,8 triliun, berkurang dari akhir tahun lalu Rp17,58 triliun. (abg)