indoposnews.co.id – Anak usaha Nusantara Infrastructure (META) sektor jalan tol Margautama Nusantara (MUN) kedatangan investor strategis. Yaitu, Warrington Investment Pte. Ltd. (WIPL) dan PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI). MUN dengan WIPL dan MPTI telah meneken perjanjian mengambil bagian saham pada 3 November 2023 di Gedung Equity, Jakarta.
Berdasar perjanjian, Warrington akan membeli 2.673 saham utama MUN. Transaksi ini akan mewakili 33 persen saham MUN dengan total pembelian USD209,9 juta atau Dolar Hongkong HKD1,6 miliar, setara Rp3,3 triliun.
Selanjutnya, MPTI akan membeli 833 saham utama dalam MUN, dengan dasar dilusi penuh. Transaksi ini akan mewakili sekitar 10,3 persen saham dalam MUN, dengan total harga pembelian USD65,4 juta atau HKD510,4 juta, setara Rp1 triliun. MPTI akan memegang kepemilikan saham 10,3 persen MUN.
Baca juga: Melepuh 71 Persen, Laba Surya Media Sisa Rp236 Miliar
Indah D.P. Pertiwi, Head of Corporate Communication & CSR Nusantara Infrastructure mengatakan, Nusantara Infrastructure melalui anak usahanya MUN telah menandatangani perjanjian mengambil bagian saham dengan WIPL dan MPTI. ”Itu dilakukan untuk menyelesaikan pelunasan utang pembelian Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ), yang diakuisisi pada Desember tahun lalu,” tegas Indah.
WIPL, perusahaan induk investasi dibentuk, dan didirikan di Singapura, merupakan anak usaha GIC Ventures. GIC, perusahaan di bawah naungan Kementerian Keuangan yang memiliki dan mengelola aset Pemerintah Singapura. Sementara itu, MPTI anak usaha tidak langsung dari Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC), merupakan operator jalan tol terbesar Filipina. MPTI juga merupakan holding company dari Nusantara Infrastructure.
Baca juga: Anjlok 2.446 Persen, Widodo Perkasa Pelihara Rugi Rp263 Miliar
Sebagai informasi, di penghujung 2022, MUN secara resmi telah membeli 40 persen saham Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), pengelola Jalan Layang MBZ sepanjang 38 KM, salah satu jalur tol strategis Indonesia berperan penting dalam jaringan Jalan Tol Trans Jawa, sekaligus sebagai solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas jalur Jakarta-Cikampek.
Indah menambahkan, corporate action itu diharap makin memperkuat kinerja keuangan perusahaan saat ini, dan ke depan. Selain itu, mengenai dampak atas rencana penambahan modal MUN akan dijabarkan perseroan bersamaan dengan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan. “Detail informasi, kami akan sampaikan secara resmi melalui keterbukaan informasi sesuai ketentuan berlaku, mohon ditunggu,” ucap Indah. (abg)