Indoposonline.net – Komite Penanganan COVID 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Kominfo mengelar sebuah pertunjukan Virtual di Gedung Monumen Pers Nasional Surakarta. Pertunjukan Dagelan Tradisonal Surakarta tampil secara virtual. Sebuah pertunjukan edukasi dalam Upaya percepatan penyediaan vaksin bertemakan “Juragan Gagal Mbalik Nang Ndeso”.
Pertunjukan tersebut disiarkan secara live melalui kanal Youtube Kemkominfo TV, kanal Youtube Lawan Covid, 19 ID ,Youtube Monumen Pers Nasional Opie Kumis17, dan chanel Lapak Musik TV. Menghadirkan sanggar kesenian Citromitro. Pertunjukan ini menyuguhkan talkshow bersama narasumber yang membahas tema seputar Covid 19 dan Vaksin.
Baca juga : Pemerintah Sederhanakan Alur Pelayanan Vaksinasi COVID-19
Sejumlah narasumber yang ikut ambil bagian dalam kegiatan seni pertunjukan tersebut adalah dr Siti Wahyuningsih, M.Kes –Kepala Dinas Kesehatan kota Surakarta dan Isnan Wihartanto owner UMKM serta Plt Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Gunawan
Pertunjukan yang digelar pada Senin (3/5) dikemas cukup unik. Beberapa tema menarik diangkat dalam pertunjukan salah satunya ketakutan masyarakat khususnya di usia 40 sampai 60 tahun disuntik. Selain itu, pernikahan yang mendatangkan banyak orang hingga mudik.
”Kondisi Covid ini naik, kemarin sempat turun ini naik lagi, salah satunya menghindari kerumunan, Kalau mudik itu artinya ada kerumunan, dan ini nyata. Kalau ada kerumunan kasusnya naik. Lebih baik tunda mudik, kalau nikah kan nggak butuh banyak orang yang penting saksi. Tidak harus semua keluarga,”kata Kepala Dinas Kesehatan kota Surakarta dr Siti Wahyuningsih, M.Kes.
Baca juga : Suami Artis Joanna Alexandra Meninggal karena COVID
Sebagaimana diketahui, upaya percepatan penyediaan vaksin terus diupayakan sebagai bagian dari prioritas Indonesia Sehat. Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah seri pertunjukkan Virtual Kesenian Tradisional, dimana melalui kanal ini komunikasi bisa disampaikan kepada sasaran tertentu, untuk memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat disertai dengan pemahaman yang baik bagi pesertanya.
Sesuai dengan strategi komunikasi besar, Pertunjukkan Virtual Kesenian Tradisional akan diadakan dengan sasaran komunitas-komunitas kesenian dari berbagai daerah. Misalnya Komunitas Wayang Kulit, Komunitas Ketroprak,Komunitas Lenong,Komunitas Kesenian Tari, Komunitas Kesenian Musik, live Musik dll
Untuk mencapai sasaran secara massif dan efektif, Pertunjukkan Virtual Kesenian Tradisional akan diadakan sebanyak 30 (tiga puluh) kali selama tiga bulan yang akan diatur penyebaran dan pembagiannya ke dalam beberapa komunitas atau daerah supaya penyebaran pesan lebih optimal. (kar)
Baca juga : Imam Masjid Terkonfirmasi Covid, Klaster Tarawih Rambah Sragen