indoposnews.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berlanjut mengalami koreksi. Itu menyusul pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street, dan Asia. Pasalnya, peluang The Fed mengerek suku bunga sangat tinggi.
”IHSG akan bergerak pada rentang support 7.080, dan resisten 7.140,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Kamis (7/4).
Baca juga: Berbalik Untung, Laba Nusa Konstruksi Melangit 291,07 Persen Jadi Rp7,84 Miliar
Sejatinya, terjadi pola reversal IHSG dari candle merah terbentuk kemarin. Meski begitu, pelemahan IHSG masih belum menembus ke bawah level 7.100 sebagai support. Beberapa saham memiliki potensi naik perdagangan hari ini yaitu SILO, ASII, MDKA, INCO, ANTM, TPIA, INDY, HRUM, SCMA, ADRO, SRTG, KKGI, ITMG, dan UNTR.
Menyudahi perdagangan kemarin, IHSG minus 0,62 persen menjadi 7.104,21. Koreksi itu dipengaruhi sektor transportasi 1,80 persen, keuangan anjlok 1,28 persen, dan properti nyungsep 1,26 persen. Investor asing membukukan net buy Rp418,68 miliar dengan saham paling banyak diburu ASII, EMTK, dan ITMG.
Baca juga: Garap Proyek Air Minum, Anak Usaha Wijaya Karya Raih Pinjaman Rp1,17 Triliun
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street melemah. Itu sesaat setelah the Fed memutuskan memangkas neraca pembukuan. Salah satu gubernur the Fed Lael Brainard, menyampaikan kekhawatiran terhadap sikap The Fed akan lebih agresif dalam memerangi inflasi. Bursa Asia pagi ini sudah masuk Zona Merah. Indeks Nikkei minus 1,8 persen, dan Kospi tekor 0,7 persen. (abg)