indoposnews.co.id – Gerak saham emiten berbasis televisi relatif stagnan. Pada perdagangan Jumat, 4 November 2022 lalu, Induk RCTI, Induk SCTV hingga induk TVOne mulai monoton. Itu sektor media televisi tengah diterpa kebijakan analog switch off (ASO).
Dua saham dari lima emiten televisi menguat dan sisanya stagnan. PT Net Visi Media (NETV), induk NET TV menajak 0,88 persen menjadi Rp230, dan induk SCTV dan Indosiar Surya Citra Media (SCMA) melesat 0,84 persen ke posisi Rp240. Sedang induk TV One PT Visi Media Asia (VIVA) berkutat di level Rp50.
Baca juga: Soal TV Analog, Mahfud Siap Hadapi Gugatan MNC Group
Lalu, induk RCTI PT Media Nusantara Citra (MNCN) parkir di posisi Rp815, dan induk ANTV PT Intermedia Capital (MDIA) beredar di area Rp52. Siaran TV analog wilayah Jabodetabek, dan beberapa wilayah lain resmi dimatikan Rabu (2/11) tengah malam. Pemerintah memutuskan migrasi siaran analog ke TV digital sesuai peraturan perundang-undangan dengan persiapan teknis sudah dibicarakan dalam tempo cukup lama.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan semua berjalan efektif. Namun, ada beberapa TV swasta sampai sekarang tidak mengikuti atau ‘membandel’ atas keputusan pemerintah tersebut. Tujuh stasiun TV itu, antara lain RCTI, Global TV, iNews, MNC TV, ANTV, TV One, dan Cahaya TV.
Baca juga: Siaran TV Analog Dilarang, Begini Curhat Hary Tanoe
Tujuh stasiun TV yang melakukan siaran analog tersebut ilegal, dan bertentangan dengan hukum berlaku.”Oleh sebab itu, terhadap yang membandel secara teknis kami sudah membuat surat pencabutan izin stasiun radio tertanggal 2 November kemarin,” tegas Mahfud. (abg)