indoposnews.co.id – Ratusan profesional perbankan Asia-Pasifik menghadiri Temenos Regional Forum 2024 Selasa dan Rabu (27-28 Agustus) lalu. Pertemuan itu, membahas masa depan industri perbankan kawasan regional termasuk Indonesia.
Ramki Ramakrishnan, Managing Director APAC Temenos, menekankan pendekatan Temenos mengutamakan mitra untuk mendukung klien lebih dari 150 negara, seluruh segmen perbankan, termasuk ritel, korporat, dan manajemen kekayaan. Kehadiran Temenos untuk melayani klien perbankan seluruh wilayah APAC, dari perusahaan lama hingga perusahaan digital baru.
Bank Syariah Mandiri (BSI), bank syariah terbesar Indonesia, menggunakan solusi Temenos untuk produk ritel, dan keuangan mikro. William Moroney, Chief Revenue Officer Temenos, berbicara kolaborasi perusahaan dengan bank-bank global memungkinkan sektor jasa keuangan memanfaatkan teknologi canggih seperti Generative AI, SaaS, dan digital untuk meningkatkan kelincahan bisnis, dan memberi pengalaman pelanggan lebih baik.
Baca juga: Bayan Resources Eksekusi Transaksi Rp264,4 Miliar, Telisik Lengkapnya
Sementara itu, Cormac Flanagan, Head of Product Management Temenos, menjelaskan bagaimana platform perbankan Temenos membantu lembaga-lembaga ASEAN, dan Asia Tenggara mempersiapkan masa depan dengan teknologi AI. Pada forum itu, juga ditampilkan sesi utama “ASEAN Banking Trends and Opportunities,” dimoderatori Foo Boon Ping, Presiden The Asian Banker Global.
Panelisnya meliputi Ravi Srinivivasa Direktur Transformasi Bisnis Deloitte Singapura, Yosamartha Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Rully Feranata Wakil Presiden Senior Kepala Divisi Strategi & Tata Kelola TI AlloBank Indonesia, dan Frankie Wai Direktur Solusi Bisnis APAC Temenos.
Pada sesi itu, Yosamartha menyoroti tiga aspek tren perbankan ASEAN, yaitu infrastruktur, industri, dan inovasi. Infrastruktur berfokus pada keamanan siber, industri pada penguatan peran non-bank, dan inovasi pada peningkatan inklusi keuangan. Sesi itu, juga menekankan perlunya bank untuk berinovasi, dan beradaptasi dengan tantangan seperti ketegangan geopolitik, dan utang tinggi, menggarisbawahi pentingnya teknologi dalam memanfaatkan peluang masa depan.
Baca juga: Rajin, Hary Tanoe Serok 31,7 Juta Saham MNC Land Rp4,72 Miliar
Dalam sesi bertitel “Revolutionizing Banking with Generative AI,” Ermes Dajko, Arsitek Utama Senior Temenos, menguraikan bagaimana AI generatif dapat mengubah perbankan dengan meningkatkan pengambilan keputusan melalui ekstraksi data cepat, dan wawasan untuk keputusan akurat. Ia juga membahas kepatuhan dengan menganalisis teks peraturan untuk mengurangi beban kerja, dan biaya, mempersonalisasi layanan berdasar kebutuhan individu, dan memastikan keamanan dengan menekankan kebutuhan bank untuk mengendalikan data, dan model AI mereka.
Ermes menganjurkan mengintegrasikan AI generatif untuk mendefinisikan ulang hubungan pelanggan, dan meningkatkan efisiensi operasional. Sesi dilanjutkan dengan Raja Sangameshwar Veeravalli, Wakil Presiden Senior, membahas “Temenos Leap,” sebuah program modernisasi dirancang untuk mengubah operasi perbankan melalui teknologi canggih. Fitur utama meliputi layanan berpusat pada pelanggan sesuai kebutuhan individu, proses disederhanakan untuk mengurangi biaya, dan kepatuhan terhadap standar peraturan.
Lalu, dalam sesi “Evolving Business Banking with Fully Integrated Digital Capability”, mengidentifikasi tiga tantangan utama bagi bisnis: kesulitan dalam mengakses pembiayaan, meningkatnya biaya operasional akibat inflasi, dan suku bunga tinggi, serta menurunnya pertumbuhan akibat ketidakpastian ekonomi. Temenos mengembangkan solusi digital untuk mengatasi masalah ini, termasuk perangkat onboarding, layanan perbankan digital, dan Smart Banking Advisor bertenaga AI untuk membantu mengelola arus kas dan biaya.
Baca juga: Susut 34,78 Persen, Laba Samindo Resources Sisa USD5,4 Juta
Temenos juga memperkenalkan kemampuan perbankan inti baru untuk pembiayaan aset, ditujukan untuk menyediakan akses lebih mudah bagi bisnis berbagai opsi pembiayaan untuk meningkatkan manajemen keuangan, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara digital. Sementara itu, sesi “Corporate Banking Innovation for the Digital Age-Supply Chain Finance & Corporate Loan Origination “menyoroti perubahan lanskap ekonomi, dan geopolitik memengaruhi pembiayaan rantai pasokan, perlunya ketahanan, dan inovasi digital dalam proses bisnis.
Temenos menawarkan solusi komprehensif untuk mengoptimalkan modal kerja, dan likuiditas, mengintegrasikan aspek pemasok, dan pembeli dalam platform terpadu. Platform itu, meningkatkan manajemen keuangan dengan meningkatkan arus kas pemasok, dan memberi jangka waktu pembayaran lebih lama kepada pembeli.
Selain itu, platform originasi digital korporat Temenos memungkinkan lembaga keuangan untuk menyederhanakan perjalanan pengguna, mengintegrasikan sistem pihak ketiga, dan mengonfigurasi proses baru, sehingga meningkatkan fokus pelanggan, dan efisiensi operasional.
Baca juga: Melejit 20 Persen, BSI Tabulasi Laba Rp3,39 Triliun
Cyrus Daruwala, Global MD, FSI di IDC, dan Board Advisory-ASEAN Economic Forum, menyoroti isu-isu utama Temenos Regional Forum, membahas perkembangan lanskap layanan keuangan ASEAN, khususnya Indonesia. Ia mencatat tren peningkatan penutupan ekonomi akibat ketegangan geopolitik, dan sengketa perdagangan, yang memengaruhi pergerakan bakat, barang, dan layanan keuangan.
Daruwala menekankan perlunya lembaga keuangan beradaptasi dengan perubahan cepat teknologi, perilaku pengguna, dan peraturan, dengan berfokus pada modernisasi sistem inti, pemanfaatan AI, dan manajemen data. Ia menyimpulkan pentingnya kemitraan kuat, dan penerapan solusi cermat untuk memastikan transformasi digital sukses.
Pada “Banker’s Panel-Future of Banking in Indonesia,” Riko Wardhana, Head of Digital Banking Group Bank Syariah Indonesia memprediksi peningkatan transaksi perbankan signifikan. Kalau sebelumnya mobile banking untuk transfer, kini dan di masa mendatang mobile banking juga digunakan untuk membeli tiket, berbelanja di platform e-commerce, dan lain sebagainya.
Baca juga: Divestasi 1,1 Miliar Saham Surya Fajar, Intercipta Raup Rp9,98 Triliun
Selain itu, personalisasi akan menjadi tren perbankan masa depan. Di mana, banyak nasabah senang menerima penawaran khusus dari bank sesuai kebutuhan. BSI telah bermitra dengan Temenos untuk memperbarui sistem perbankan, beralih dari modul lama ke pendekatan model bank baru dengan arsitektur modern.
Kolaborasi dengan Temenos memainkan peran penting dalam membantu bank-bank ini meningkatkan teknologi perbankan inti, termasuk memperkenalkan solusi perbankan islam lebih canggih, dan mengadopsi teknologi modern seperti cloud dan layanan mikro. BSI bertujuan meningkatkan jumlah nasabah, dan mengembangkan produk perbankan baru sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadi salah satu bank Islam terbesar dunia.
The Temenos Regional Forum 2024: ASEAN dihadiri 215 bankir, 16 persen level CxO, dan 38 persen level pimpinan bisnis atau lebih tinggi. Sebanyak 65 mitra dan 38 Temenosian juga hadir. Total peserta acara diselenggarakan perusahaan dengan tagline “Customer Centricity, Innovation, and Compliance in the Age of AI” tersebut adalah 318 orang. (abg)