indoposnews.co.id – Bank Syariah Indonesia alias BSI (BRIS) per 30 Juni 2024 mencatat laba bersih Rp3,39 triliun. Menanjak 20 persen dari periode sama tahun lalu senilai Rp2,82 triliun. Dengan hasil itu, laba per saham dasar dan dilusian menjadi Rp73,59 dari edisi sebelumnya senilai Rp61,18.
Pendapatan dari jual beli Rp6,55 triliun, menanjak dari Rp6,16 triliun. Pendapatan dari bagi hasil Rp3,68 triliun, maleji dari Rp2,8 triliun. Pendapatan dari ijarah Rp94,15 miliar, mengalami lompatan dari Rp63,92 miliar. Pendapatan usaha utama lainnya Rp1,78 triliun, merosot dari Rp1,84 triliun.
Hak pihak ketiga atas bagi hasil Rp3,86 triliun, bengkak dari Rp2,77 triliun. Hak bagi hasil milik bank Rp8,25 triliun, melonjak dari episode sama tahun lalu Rp8,1 triliun. Jumlah pendapatan usaha lainnya Rp2,51 triliun, menanjak 27 persen dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,97 triliun.
Baca juga: Refinancing, Provident Investasi Jajakan Obligasi Rp1,1 Triliun
Itu dari pendapatan imbalan jasa perbankan Rp1,57 triliun, melonjak dari posisi sama tahun lalu Rp1,35 triliun. Keuntungan investasi surat berharga Rp349,89 miliar, melejit dari edisi sama tahun lalu Rp127,95 miliar. Pendapatan lainnya Rp587,9 miliar, mengalami lonjakan dari Rp487,79 miliar.
Total beban usaha Rp5,13 triliun, bengkak 11,52 persen dari edisi sama tahun lalu Rp4,6 triliun. Itu terdiri dari beban gaji dan tunjangan Rp2,32 triliun, susut dari Rp2,33 triliun. Beban umum dan administrasi Rp2,79 triliun, bengkak dari Rp2,25 triliun. Bonus wadiah Rp302 juta, susut dari Rp749 juta. Lain-lain Rp20,04 miliar, naik dari Rp16,6 miliar.
Beban cadangan kerugian penurunan nilai Rp1,12 triliun, mengalami penyusutan dari Rp1,73 triliun. Laba usaha tercatat Rp4,5 triliun, mengalami lonjakan dari Rp3,73 triliun. Beban non-usaha Rp7,46 miliar, drop dari surplus Rp6,4 miliar. Laba sebelum zakat dan beban pajak Rp4,49 triliun, melejit dari Rp3,74 triliun. Zakat Rp112,37 miliar, naik dari Rp93,61 miliar.
Beban pajak Rp987,89 miliar, bengkak dari Rp828,66 miliar. Jumlah ekuitas Rp41,67 triliun, meroket dari akhir 2023 senilai Rp38,73 triliun. Total liabilitas Rp88,35 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp87,22 triliun. Jumlah aset Rp360,95 triliun, menanjak dari akhir tahun lalu Rp353,62 triliun. (abg)