Indoposonline.NET – PT Matahari Putra Prima (MPPA) sepanjang kuartal dua 2021 mencatat penjualan kotor (gross sales) lebih dari Rp2 triliun atau tumbuh 16,2 dari periode sama tahun lalu. Selanjutnya, penjualan online tumbuh 21,3 persen dibanding kuartal kedua 2020.
Menurut data NielsenIQ, market share Matahari terus tumbuh, dan mencapai 24,1 persen pasar supermarket dan hypermarket. Dampak positif dari sinergi offline to online (O2O) bisnis diterapkan Matahari. Mulai terlihat dengan tercapainya rasio penjualan online terhadap penjualan reguler 5,8 persen (Juni 2021). Yaitu rasio tertinggi sejak Matahari bertranformasi ke O2O bisnis. Rasio tersebut diperkirakan akan terus tumbuh.
Baca juga: Menukik 28,5 Persen, Laba Maybank Tersisa Rp762 Miliar
Elliot Dickson, Chief of Executive Officer Matahari menyebut perusahaan telah berada pada jalur transformasi O2O secara baik, diikuti peningkatan omzet penjualan, dan laba bruto stabil. ”Kami yakin Matahari mampu bertransformasi menjadi salah satu pemain online groceries terbesar Indonesia telah sukses bersinergi dengan berbagai Indonesian giant tech (GoMart, Tokopedia, GrabMart, Shopee, BliBli, dan JD.ID),” tutur Dickson, Selasa (3/8).
Matahari terus memperkuat penawaran bisnis online sebagai O2O strategis dengan toko offline sebagai arah strategis baru tahun 2021, dan ke depan. Di tengah situasi Covid-19, beberapa bulan terakhir, Matahari telah meningkatkan standar dalam memperkuat e-commerce Hypermart Online, dan Chat & Shop secara nasional.
Baca juga: Operasikan Pabrik Baru, Panca Mitra Optimistis Raup Penjualan USD190 Juta
Selain itu, Matahari juga bekerja sama dengan operator marketplace lain. Ke depan, Matahari akan menambah lebih banyak toko online untuk berpartisipasi dalam kolaborasi sudah ada. Selanjutnya, mengembangkan lebih banyak kolaborasi baru dengan operator marketplace terkemuka lain di Indonesia.
Matahari Putra Prima, merupakan The Largest Indonesian Hypermarket Operator dengan memiliki 212 toko, dan jaringan distribusi 72 kota dari Sumatera hingga Irian Jaya. Bertransformasi ke bisnis O2O, mampu membawa Matahari mencatat pertumbuhan kinerja keuangan positif kuartal kedua 2021. (abg)