indoposnews.co.id – PT Transkon Jaya (TRJA) menunda pelaksanaan pemisahan (spin off) anak usaha bidang penyedia jasa internet. Peninjauan kembali rencana itu, karena butuh persiapan matang. Butuh waktu untuk menyiapkan calon entitas usaha.
Transkon Jaya akan terlebih dahulu mempersiapkan entitas anak yang akan menerima pemisahan. Dengan begitu, pengalihan aktiva, dan pasiva sebagaimana pasal 135 ayat 1 huruf b undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas dapat dialihkan kepada satu perseroan lain yaitu kepada entitas anak yang akan didirikan.
Baca juga: Agresif, Akulaku Silvrr Bungkus 3,44 Juta Saham Bank Neo
Pendirian entitas anak rapat dilaksanakan apabila Transkon Jaya telah menambahkan kegiatan usaha aktivitas perusahaan holding dalam maksud dan tujuan anggaran dasarnya. Dengan demikian, perseroan terlebih dahulu mengajukan agenda mata acara mengenai penambahan kegiatan usaha dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan perseroan.
Penting bagi Transkon Jaya untuk mempertimbangkan pelaksanaan rencana pemisahan sebelum tindakan-tindakan, dan upaya lain sehubungan dengan rencana pemisahaan direalisasikan perseroan, yang mana dinilai akan membutuhkan banyak waktu, dan upaya persiapan yang lebih matang dalam prosesnya. ”Berdasar uraian itu, rencana pemisahan usaha kami tunda sampán batas waktu yang ditentukan kemudian,” tutur Lexi Roland Rompas, Direktur Utama Transkon Jaya, Rabu (2/2).
Baca juga: Percepat Transaksi Nontunai, Bank Mandiri Gandeng KFC dan Taco Bell
Sekadar informasi, Transkon Jaya berencana melakukan spin off anak usaha. Berdasar rencana, Transkon Jaya akan mengaveling 90 persen saham usaha hasil spin off, 5 persen milik PT Damai Investama Sukses (DIS), dan 5 persen milik PT MSJ Investama Abadi (MSJ).
DIS memiliki 45,10 persen saham Transkon Jaya, MSJ menguasai 30,07 persen saham Transkon Jaya, dan sisa 24,83 persen milik publik. Nah, untuk memuluskan rencana itu, Transkon Jaya bakal menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa untuk meminta restu pemisahan segmen usaha internet service provider (ISP) tersebut.
Baca juga: Tambah Market Share, Galva Technologies Suntik Modal LITE Rp20 Miliar
Berdasar skenario, rapat akan dilaksanakan pada Jumat, 25 Februari 2022, di Balikpapan. Mata acara rapat yaitu persetujuan atas pemisahan segmen usaha internet service provider dengan melakukan pemisahan aktiva dengan membentuk anak usaha dengan kepemilikan saham 90 persen yang akan menerima pemisahan segmen usaha internet service provider.
Menyusul pemisahan segmen usaha dengan membentuk entitas anak, Transkon Jaya berusaha melakukan diversifikasi, dan pengembangan bisnis lebih besar. Itu tersebab makin berinovasinya segmen industri customer, dan makin luasnya jangkauan pangsa pasar bisnis penyedia layanan jaringan internet.
Baca juga: Mundur, Berikut Jadwal Terbaru RUPSLB MNC Investama
Dengan begitu, peningkatan pendapatan bisnis tidak akan terpusat hanya pada satu segmen usaha melainkan entitas anak yang akan dikelola lebih fokus, dan mandiri. Segmen usaha internet service provider, meski di tengah tantangan pandemi Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) mampu eksis hingga pada akhir 2021 dapat memperluas jangkauan customer lebih besar.
Tepatnya, pada perusahaan-perusahaan di daerah belum mendapat akses jaringan internet seluruh wilayah Indonesia termasuk Sulawesi. Sejauh ini, Transkon Jaya berhasil mengembangkan jaringan mulai dari Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah. Spin off ISP dengan membentuk entitas anak, dapat memperkuat, dan mendorong peningkatan prospek pendapatan.
Baca juga: M Cash Integrasi Bentuk Usaha Patungan Berlabel Meta Pravia Digital
Sejatinya, bisnis penyedia jaringan internet telah dilakoni Transkon Jaya sejak 2011. Mengusung brand PACNet, Transkon Jaya tampil sebagai penyedia layanan jaringan internet fokus wilayah terpencil khususnya Kalimantan, dan Indonesia Timur menyasar perusahaan perkebunan, dan perumahan.
PACNet melayani jasa IT, dan komunikasi seluruh pelanggan Indonesia. Segmen usaha PACNet telah memiliki 155 customer hampir seluruh Indonesia. Setidaknya ada lima produk unggulan dalam operasi bisnis PACNET. Pertama Wireless Broadband Internet menyediakan jasa akses internet wireless dengan beberapa jalur alternatif koneksi dapat menghubungkan customer ke kantor menggunakan perangkat radio terbaik, dan back up catu daya mampu memenuhi standar uptime.
Baca juga: Tambah Market Share, Galva Technologies Suntik Modal LITE Rp20 Miliar
Berikutnya, fiber optic menyediakan jasa akses internet memakai infrastruktur fiber optic ke seluruh kota Indonesia memiliki beberapa jalur alternatif koneksi ke backbone Indonesia dan Internasional. Kemudian IP VPN MPLS menyediakan layanan fiber optic, pengelolaan penuh, aman, dadn VPN (Virtual Private Network) berkemampuan tinggi dengan MPLS (MultiprotocolLabel Switching).
Lalu, web & mail hosting menyediakan jasa hosting website, email, dan jasa desain website; dan VSAT IP menggunakan sistem jalur koneksi satelit komunikasi point-to-point ke provider satelit menggunakan dish 1.2 m atau 1.8 m (tergantung bandwidth customer), dan tetap terkoneksi menggunakan jalur frekuensi C-Band di lokasi customer terkecil sekali pun. (abg)