• Redaksi
Senin, Juni 9, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Opini

Timur Darurat

Sandy H by Sandy H
2 September 2021 09:38 - Updated on 3 September 2021 22:58
dahlan iskan - indoposnews

Dahlan Iskan -- indoposnews

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Dahlan Iskan

Indoposnews.co.id – PERNAH ada anak bangsa menemukan teknologi pengolahan nikel dengan kimia. Seingat saya: seorang doktor dari ITS Surabaya. Tanpa dibakar seperti yang dilakukan sampai hari ini. Juga tanpa dipanasi sampai 700 derajat Celsius seperti yang ditemukan Widodo Sucipto (Baca Disway: Timur Musk dan Timur Terang).

PT Antam hampir saja mencoba cara baru itu. Agar terhindar dari mahalnya investasi membuat smelter. Akhirnya tidak berani. Takut jadi temuan BPK, Kejaksaan, dan KPK.

Baca Juga

Ujung Tombak Apple

Amarah Beliung

Akhirnya Prabowo!

Emas Crazy

Itulah yang membuat saya berkesimpulan: penemuan teknologi anak bangsa tidak mungkin bisa berkembang!

Kesimpulan saya yang lain: sistem tender dan pengadaan harus diubah. Agar bisa mengakomodasikan penemuan teknologi dalam negeri.

Kesimpulan saya berikutnya: pengadaan teknologi anak bangsa harus melalui anggaran riset. Di pemerintahan maupun di BUMN. Berarti harus ada mata anggaran riset di setiap BUMN. Bukan saja untuk melakukan riset sendiri tapi, terutama, untuk membeli teknologi hasil riset anak bangsa.

Mengapa begitu?

Setiap pengadaan harus lewat tender. Bagus. Tapi setiap tender disertai syarat-syarat yang ”anti” penemuan dalam negeri. Salah satu syarat itu, misalnya: barang tersebut harus sudah begini dan begitu. Termasuk ”sudah pernah digunakan selama 3 tahun di sekian negara”.

Bagaimana penemuan anak bangsa bisa berkembang dengan sistem pengadaan seperti itu?

PT Antam akhirnya takut membeli teknologi baru tersebut. Takut disalah-salahkan. Apalagi kalau hasilnya kurang baik. Bisa dianggap melanggar aturan tender.

Saya tidak bisa berbuat lebih lagi. Expired date saya pun habis.

Itulah sebabnya saya memuji habis Widodo Sucipto dan Richard Tandiono. PT Nipress, yang menemukan teknologi STAL untuk pengolahan nikel telah berhasil menerobos semua itu.

Swasta memang tidak terikat dengan aturan seperti itu. Tapi mana ada swasta di dalam negeri yang mau melakukan riset seserius Nipress? Dengan komitmen yang begitu kuat? Dengan alokasi dana dan kesabaran sebesar itu?

Memang ada faktor Nipress telanjur masuk ke dunia lithium. Delapan tahun lalu. Telanjur investasi (baca Disway: Timur Musk). Richard sebagai dirut Nipress Energi Otomotif tidak mau investasinya jadi kuburan uang.

Maka keputusan Richard untuk menugaskan Widodo melakukan penelitian nikel sangatlah mendasar.

Widodo sudah lama jadi anak buahnya. Richard tahu kemampuan dan kesungguhan Widodo. Ayah mereka sama-sama orang Jawa Timur.

Widodo itu bukan saja lahir di Porong, sekolah SD pun di SD Negeri 2 desa itu. Karena itu teman-teman Widodo kebanyakan pribumi desa. Hanya ada 3 murid Tionghoa di antara 50 murid satu kelasnya. SMP-nya pun di SMP Negeri Porong filial Sidoarjo. Juga hanya ada 3 siswa yang Tionghoa.

Ketika mau masuk SMA, ayah Widodo ingin anaknya masuk SMA yang diasramakan. Yang disiplinnya keras. Yang mutunya baik. Yang ajaran budi pekertinya bagus. Cinta Tuhan. Cinta sesama manusia. Cinta negara.

“Saya dimasukkan SMA Santo Yusup Malang,” ujar Widodo. “Itulah SMA favorit untuk golongan Tionghoa-peranakan saat itu,” ujar Widodo.

Di zaman ketika lembaga pendidikan Tionghoa masih diizinkan, sekolah itu bernama Hwa Ind. Itulah sekolah Katolik yang didirikan masyarakat Tionghoa peranakan di Malang tahun 1951. Karena itu pasturnya pun Tionghoa: Joseph Wang.

Sang ayah, Wong Sioe Tjhiong, punya toko di Porong. Mampu. Toko aneka kebutuhan orang desa. Mulai bahan bangunan sampai obat flu.

Lulus SMA, Widodo masuk fakultas teknik Universitas Katolik Satya Wacana, Salatiga. Ia ambil jurusan elektro.

Begitu lulus, Widodo bekerja di bagian teknik distributor TV di Surabaya. Yakni distributor TV khusus merek Jerman. Yang waktu itu masih belum disingkirkan TV-TV dari Jepang. Orang seumur saya pun sudah lupa kalau pernah laris TV merek ITT atau Nordmende, atau Blaupunkt.

Dari situ Widodo mencoba berbisnis: membuat lampu emergency. Widodo yang menciptakan, mendesain, dan memproduksi. Waktu itu, tahun 1980-an lampu darurat laris. Listrik PLN sering sekali mati. Satu rumah bisa perlu tiga lampu darurat. Bahkan lima.

Teman kuliah Widodo yang memasarkan lampu itu. Laris.

Senang?

Sedih.

Klasik: ditipu. Hasil penjualannya dibawa lari.

Widodo tidak mau lagi mengembangkan lampu darurat itu.

Widodo punya kakak. Sang kakak teman sekolah Ferry Tandiono –sama-sama di SMA Petra Surabaya. Ferry adalah ayah Richard Tandiono. Ia pemilik pabrik baterai Nipress, yang didirikan bapaknya.

Sang kakaklah yang minta Widodo untuk bekerja di Nipress. Ia pun pindah ke Jakarta.

Waktu itu bahan baku baterai (aki) adalah pb (timbal). Karena itu aki bekas laku sekali: untuk diambil timbalnya. Didaur ulang.

Tapi jumlah aki bekas di dalam negeri tidak cukup. Nipress sampai harus impor aki bekas dari berbagai negara.

Lama-lama impor pun sulit. Banyak negara melarang ekspor timbal –dengan alasan lingkungan. Widodo pun melakukan penelitian timbal. Agar Nipress bisa mendapat bahan baku yang berkelanjutan.

Delapan tahun lalu mulailah Widodo memikirkan untuk meneliti nikel. Ia tinggalkan penelitian timbal. Masa depan bukan lagi aki timbal. Masa depan adalah baterai lithium.

Widodo tahu: begitu besar deposit nikel di Indonesia. Khususnya di Sulawesi dan Halmahera. Terbesar di dunia. Tapi begitu mahal investasi mengolah nikel. Sampai Rp 15 triliun untuk sebuah smelter yang efisien.

Itulah yang memicu Widodo untuk menemukan teknologi smelter yang realistis bagi pengusaha Indonesia. Maka lahirlah teknologi STAL ciptaannya: Step Temperature Acid Leach. Yang investasinya hanya sepertiga dari sistem yang ada: Hpal.

Bukan hanya itu. Ukuran smelternya pun lebih kecil –tapi bisa ditambah-kembangkan secara mudah. Sistemnya modul. Tiap modul hanya 10 persen kapasitas sistem Hpal yang efisien. Dengan bahan baku hanya 600 ton/hari. Ini membuat tambang kecil pun bisa fisibel –kecil untuk ukuran tambang, besar juga.

Begitu banyak pemilik tambang nikel yang kemarin menghubungi saya: minta nomor kontak Widodo.

Arek Porong ini telah melakukan manufacturing hope bagi kuburan uang di tambang nikel.(*)

Tags: bacaajaindoposnews.co.iddahlan iskandiswayindoposindoposnewstimur

Berita Terkait

Ujung Tombak Apple
Headline Utama

Ujung Tombak Apple

2024/09/22
Amarah Beliung
Headline News

Amarah Beliung

2024/05/25
Akhirnya Prabowo!
Headline Utama

Akhirnya Prabowo!

2024/02/15
Fokus Eksplorasi Emas, Aneka Tambang Bakar Duit Rp38,90 Miliar 
Ekonomi

Emas Crazy

2024/01/20
Buya Syakur
Headline Utama

Buya Syakur

2024/01/19
Aneka Tambang
Headline Utama

Bara Emas Antam 

2023/12/15

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Ketua DPR RI Puan Maharani

Peringati Harkitnas, Puan Yakin Indonesia Bisa Bangkit dari Dampak Pandemi Covid-19

20 Mei 2021 09:46
Arsip foto - Pelajar salah satu SMK di Jakarta Selatan mengikuti PTM terbatas, Rabu (7/4/2021).

Kabupaten Bekasi Rencanakan PTM 100 Persen Mulai April

18 Maret 2022 11:30
Bank IBK

Cari Modal, Bank IBK Jajakan Right Issue Rp1,2 Triliun

3 Juni 2022 16:42
Arsjad Rasjid Menjadi Anggota OICAC

Arsjad Rasjid Menjadi Anggota OICAC

13 Oktober 2021 09:03
Bumi Resources

NBS Clients Borong 445 Juta Lembar, Saham Bumi Resources Menjulang 36,14 Persen

31 Juli 2022 12:20
Raja Giannuca alias Nuca dan Michellle Zudith beradu akting.v

Bikin Baper! Nuca Cium Kening Michellle Zudith di Film Ini

27 Juni 2022 10:32
Daniel Mananta . foto : indoposnews.co.id / instagram

Berpetualang di Ranca Upas, ini yang Dirasakan Daniel Mananta

2 April 2022 15:04
IHSG

IHSG Monoton, Bungkus Saham BRIS

3 Agustus 2021 08:39
Jaga Pasokan Oksigen, PLN Rangkul Pelaku Industri

Penuhi Permintaan, RNI Produksi Alkes Oksigen secara Mandiri

11 Juli 2021 22:27
Bayan Resources

Berjemaah, Direksi Borong 872.600 Saham Bayan Resources Rp6,47 Miliar

17 Juni 2022 07:27

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu