indoposnews.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hihan. Itu setelah menat 0,01 persen atau 0,36 poin menjadi 6.850. Kapitalisasi pasar mencapai Rp9.529,6 triliun. Tercatat 292 saham melesat, 244 memerah, dan 167 stagnan.
Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) paling laris dengan nilai transaksi Rp529,1 miliar. Saham BRI terkoreksi 1,42 persen atau 70 poin ke level Rp4.870. Adaro Energy Indonesia (ADRO) mencatat nilai perdagangan Rp279,3 miliar dengan 77,3 juta lembar.
Baca juga: Besok, Ma’ruf Amin Tutup Perdagangan Bursa Efek Indonesia
GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) naik 2,2 persen atau 2 poin menjadi Rp93. PT Wulandari Bangun Laksana (BSBK) tercatat menguat 14,77 persen atau 22 poin ke level Rp171. Saham Wulandari diperdagangakan sebanyak 1,1 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp176,2 miliar.
Sebelumnya, presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2023. Jokowi menyebut pasar Indonesia memiliki prospek cerah menilik pertumbuhan jumlah investor sepanjang 2022. Apalagi, kapitalisasi pasar tumbuh 15 persen bukan angka kecil di tengah turbulensi ekonomi global. Dan, edisi 2023 merupakan tahun ujian bagi ekonomi secara keseluruhan.
Baca juga: Menjadi Komisaris BEI, Ini Jejak Digital Arisandhi Indrodwisatio
Jokowi mengaku senang mendapat informasi dari ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Menteri Keuangan (Menkeu) investor domestik saat ini 55 persen anak muda berusia 30 tahun ke bawah, dan 70 persen di bawah usia 40 tahun. Itu menunjukkan kondisi pasar memiliki prospek menjanjikan.
Itu menjadi modal konfidensi menyambut periode 2023. Namun, optimisme itu tetap dengan hati-hati dan waspada. Tantangan tahun 2023 terutama ekonomi global dengan ketidakpastian sulit dikalkulasi. ”Kita berharap ekonomi masih bisa tumbuh di atas 5 persen,” harap Jokowi dalam sambutan pembukaan perdagangan BEI, Senin (2/1).
Baca juga: Telat Setor Lapkeu Interim, BEI Jatuhi Sanksi 59 Emiten Ini
Semnetara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menambahkan di tengah ketidakpastian Eropa dan banyak negara, kinerja perekonomian Indonesia justru bertahan. Menunjukkan performa sangat positif dibanding negara-negara Asia secara umum. ”Indeks naik 4 persen dibanding tahun lalu. Frekuensi transaksi harian mencapai 1,31 juta kali terbesar ASEAN. Kapitalisasi pasar mencapai Rp9.500 triliun atau USD600 miliar,” ucapnya. (abg)