indoposnews.co.id – PT Astra International (ASII) per 30 September 2022 mencatat pendapatan bersih Rp221,35 triliun. Melejit 32 persen dari periode sama tahun lalu Rp167,4 triliun. Laba bersih termasuk keuntungan nilai wajar investasi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mencapai Rp23,3 triliun. Menanjak 56 persen dari edisi sama tahun lalu Rp14,97 triliun.
Tanpa mengalkulasi keuntungan belum direalisasikan itu, laba bersih hanya meningkat 49 persen menjadi Rp22,24 triliun. Lompatan itu, merefleksikan kinerja lebih baik dari seluruh divisi bisnis, terutama divisi alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan Astra Group.
Baca juga: Tebus Right Issue Adhi Karya, Pemerintah Gelontorkan Dana Taktis Rp1,97 Triliun
Lompatan laba bersih terutama ditopang pertumbuhan signifikan segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi naik 105 persen menjadi Rp9,53 triliun dari periode sama tahun lalu Rp4,65 triliun. Lini bisnis otomotif menyumbang laba bersih Rp6,79 triliun naik 23 persen pada kuartal III-2022.
Lini bisnis jasa keuangan berkontribusi dengan laba bersih Rp4,41 triliun, naik 30 persen dari periode sama tahun lalu Rp3,38 triliun. Infrastruktur dan logistik menyumbang laba bersih Rp386 miliar alias melesat 294 persen, dan teknologi informasi Rp49 miliar naik 75 persen. Lini bisnis properti turun 17 persen menjadi Rp109 miliar diikuti agribisnis menukik 17 persen menjadi Rp969 miliar.
Baca juga: Mantul, Emiten Miras Besutan Pemprov DKI Delta Djakarta Catat Laba Rp181,75 Miliar
Kinerja Astra sepanjang sembilan bulan pertama 2022 terutama didukung pemulihan ekonomi, dan harga komoditas lebih tinggi. ”Kinerja bisnis pada sisa tahun ini akan tetap baik. Namun, prospek bisnis ke depan menghadapi tantangan tersebab tingkat inflasi lebih tinggi, lonjakan suku bunga, dan tekanan ekonomi global,” tulis Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International.
Nilai aset bersih per saham pada 30 September 2022 sebesar Rp4.674, meningkat 10 persen dibandingkan pada 31 Desember 2021. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp37,1 triliun dibanding akhir tahun lalu Rp30,7 triliun. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Astra Group mencapai Rp41,5 triliun dibanding akhir 2021 sebesar Rp39,2 triliun. (abg)