indoposnews.co.id – Sri Rejeki Isman alias Sritex (SRIL) per 31 Maret 2024 tekor USD14,79 juta. Bengkak 49 persen dari episode sama tahun lalu minus USD9,92 juta. Rugi per saham bertambah menjadi USD0,0007 dari periode sebelumnya USD0,0005.
Penjualan bersih tercatat USD78,37 juta, merosot 9,82 persen dari posisi sama tahun lalu USD86,91 juta. Beban pokok penjualan USD87,21 juta, bengkak dari edisi sama tahun sebelumnya USD82,54 juta. Rugi kotor tercatat USD8,84 juta, bengkak 302 persen dari posisi sama tahun lalu surplus USD4,36 juta.
Baca juga: Perkuat Modal, Energi Mega Persada Pinjam dari TIS USD5,5 Juta
Beban penjualan USD3,03 juta, menyusut dari USD5,16 juta. Beban umum dan administrasi USD5,6 juta, berkurang dari USD5,94 juta. Keuntungan selisih kurs USD8,19 juta, meroket dari tekor USD233,06 ribu. Kerugian penghapusan aset tetap USD585,01 ribu dari nihil.
Beban operasi lainnya USD4,84 juta, melorot dari sebelumnya surplus USD40,21 ribu. Rugi dari operasi USD14,70 juta, bengkak dari edisi sama tahun lalu USD6,93 juta. Pendapatan keuangan USD4,03 ribu, merosot dari USD13,53 ribu. Beban keuangan USD608,43 ribu, berkurang dari USD776,71 ribu.
Tota defisiensi modal USD969,61 juta, bengkak dari akhir 2023 senilai USD954,82 juta. Defisit USD1,17 miliar, naik dari akhir tahun lalu USD1,16 miliar. Jumlah liabilitas USD1,6 miliar, naik dari akhir tahun sebelumnya USD1,6 miliar. Total aset USD639,24 juta, susut dari USD648,98 juta. (abg)