Indoposonline.NET – Koperasi sektor pariwisata berpotensi besar untuk berkembang. Itu mengingat jumlah objek wisata Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kondisi itu, akan mengundang wisatawan domestik, dan luar negeri.
”Koperasi sebagai entitas bisnis, dapat berperan aktif mengembangkan usaha sektor pariwisata,” tutur Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Ekonomi Makro Rulli Nuryanto, Sabtu (17/1).
Baca juga: Cek Daftar 17 Emiten Pansus, Tak Ada Garuda Indonesia
Pengembangan sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas pemerintah dengan penetapan 10 destinasi prioritas. Lima dari 10 destinasi itu, masuk super prioritas. Yaitu, Danau Toba Sumatera Utara (Sumut), Candi Borobudur Jawa Tengah (Jateng), Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang Sulawesi Utara (Sulut).
Hanya, koperasi pengelola sektor pariwisata belum begitu banyak. Kurang lebih ada 79 unit terdaftar dalam Online Data System (ODS) Kementerian Koperasi dan UKM. ”Namun, ke depan, jumlah koperasi sektor pariwisata akan berkembang,” tegs Rulli.
Baca juga: Melesat 0,42 Persen, IHSG Parkir Zona Hijau
Saat ini, dengan pandemi Covid-19, industri pariwisata sangat terpukul, UMKM juga terpukul, berikut ekosistem sektor pariwisata. Oleh karena itu, diperlukan kembali memantapkan Brand Power Pariwisata Indonesia. Brand Power Pariwisata harus ditata ulang. Industri pariwisata dapat menyesuaikan diri dalam tatanan dunia baru. ”Saya harap, UMKM industri pariwisata kompak. Lebih baik bergabung dalam suatu wadah yaitu koperasi, agar mendapat keuntungan bersama,” harapnya.
Sementara itu, Asdep Pengembangan SDM Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Nasrun mengaku, tantangan koperasi era digital dalam sumber daya manusia (SDM), kelembagaan, manajemen, teknologi, pembiayaan, produksi, dan pemasaran. ”Lima poin itu, harus dihadapi koperasi dalam mengembangkan usaha,” ucap Nasrun.
Baca juga: Auric Digital Pte Ltd Pendali Baru Matahari Department Store
Selanjutnya, butuh usaha lebih untuk menjadikan koperasi sebagai sokoguru sebagaimana semangat Bung Hatta, menjadi tiang penyangga ekonomi. Perancangan strategi pengembangan koperasi pariwisata, antara lain melalui pembiayaan, peningkatan kapasitas, penguatan kelembagaan, konektivitas, dan digitalisasi. ”Saat ini, kami tengah mengidentifikasi, dan profiling koperasi sektor pariwisata untuk disulap menjadi koperasi modern,” imbuh Nasrun. (abg)