Indoposonline.NET – Bank Digital BCA bakal menjajakan saham perdana melalui skema Initial Public Offering (IPO). Rencana IPO anak usaha Bank Central Asia (BBCA) itu, kalau tidak terganjal dilakukan 1-2 tahun mendatang.
”Kami berencana mengembangkan bisnis Bank Digital BCA jangka panjang termasuk IPO satu dua tahun ke depan,” tutur Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia, Raymon Yonarto, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/7).
Baca juga: Pemerintah Proyeksi Nilai Tukar Rp14.200-14.800 per USD
Rencana IPO klaim Raymon mempertimbangkan, menyesuaikan dinamika pasar, perkembangan ekonomi pada masa mendatang. ”Sebagai bagian BEI, kami mengikuti ketentuan dan Undang-Undang (UU) perbankan Indonesia, mengacu pada ketentuan ditetapkan, berkoordinasi dengan regulator perbankan, dan otoritas terkait,” ucapnya.
Sebelumnya, BCA memperkenalkan layanan bank digital melalui BCA Digital bernama blu. Bank Digital itu, menyasar pasar milenial, dan generasi Z merupakan digital savvy atau erat dengan digital. BCA Digital merupakan anak usaha paling baru BCA dan hasil transformasi dari Bank Royal yang diakusisi pada 2019.
Baca juga: Percepat Vaksinasi, OJK Salurkan 10 Juta Vaksin Covid-19
Sejatinya, BCA dan BCA Digital dua entitas berbeda. Keduanya memiliki segmen, strategi, dan model bisnis masing-masing. BCA Digital menjadi customer based generator untuk BCA Group. Melayani nasabah baru belum terlayani BCA. Ikut memperluas pangsa pasar. Selain itu, BCA Digital diharapkan bisa menjadi nurtured future customer, dan technology incubator bagi BCA.
Berdasar laporan Google, Temasek, dan Bain & Company 2019, ada 92 juta populasi Indonesia belum pernah mengakses bank dan layanan finansial. Namun, sebagian besar masyarakat kini sudah memiliki smartphone, sehingga layanan bank digital dapat menjadi pilihan untuk memulai mengakses layanan perbankan. Kondisi pandemi Covid-19 ikut mendorong masyarakat beraktivitas secara online, termasuk perbankan. (abg)