Indoposonline.NET – Kementerian BUMN menginstruksikan PT Bio Farma (Persero) melipatgandakan produksi vaksin Covid-19. Itu penting untuk memacu stok dosis vaksin siap pakai, dan mengakselerasi program vaksinasi nasional.
Usaha Biofarma meningkatkan produksi vaksin setiap hari di tengah PPKM Darurat. Sebelumnya, produksi dosis vaksin Covid-19 rata-rata setiap bulan mencapai 12 juta dosis. Saat ini, produksi vaksin mencapai lebih 20 juta dosis per bulan. Namun, Biofarma didorong menaikkan produksi hingga dua kali lipat.
Baca juga: Modernisasi Koperasi, Kemenkop & UKM Jalankan Transformasi Ini
Berdasar data terakhir, perusahaan sudah menerima 105,5 juta bahan baku vaksin atau setara 85 juta dosis vaksin jadi, dan 14,2 juta vaksin langsung jadi. Nah, dari jumlah itu, kementerian BUMN mengecek Bio Farma, berapa jumlah vaksin terdistribusi ke seluruh Indonesia di tengah ledakan pandemi Covid-19. ”Saya dukung Biofarma memaksimalkan produksi agar penyebaran vaksin lebih cepat, terutama untuk provinsi berstatus zona merah,” tutur Menteri BUMN Erick Thohir, Sabtu (10/7).
Erick ingin memastikan kelancaran proses akhir vaksin-vaksin Covid-19, baik berupa bahan baku (bulk), dan vaksin jadi telah dari sejumlah negara. Per 1 Juli, Indonesia sudah 19 kali kedatangan vaksin. Baik itu dari negara produsen atau melalui jalur multilateral COVAX Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
Baca juga: Wall Street Kompak Naik, Investor Pelototi Darurat Jepang
Jumlah kematian akibat Covid-19 terus meningkat setiap hari. Pada Rabu, 7 Juli 2021, angka angka kematian menyentuh level 1.040 kasus. Karena itu, percepatan vaksinasi kunci menyelamatkan jiwa, dan banyak nyawa. (abg)