Indoposonline.NET – Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menyudahi perdagangan Selasa (22/6) kembali menguat. Itu setelah S&P 500 berakhir tepat di bawah rekor penutupan baru. Nasdaq Composite dipenuhi saham teknologi meroket ke level tertinggi sepanjang masa didukung lompatan bitcoin.
Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 68,61 poin menjadi 33.945,58 setelah membukukan hari terbaik sejak Maret. S&P 500 melangit 0,5 persen mengakhiri perdagangan di posisi 4.246,4, dan Nasdaq surplus 0,8 persen mencapai rekor intraday baru dan berakhir 14.253,27.
Baca juga: Stabil, Bank Mestika Dharma (BBMD) Sandang Rating idBBB+
Bitcoin mengalami perdagangan fluktuatif. Setelah menembus di bawah USD30 ribu, berubah menjadi hijau. Pada satu titik perdagangan Selasa, cryptocurrency terbesar dunia menghapus seluruh keuntungan 2021. Tesla, pemegang saham bitcoin, naik saat token digital memantul dari level terendah. Perusahaan kendaraan listrik naik hampir 0,5 persen pada akhir sesi.
Saham teknologi utama memimpin reli pasar karena Netflix naik 2,3 persen. Sementara Amazon, Apple, dan Microsoft menguat 1 persen. Facebook melonjak 2 persen. Saham Alphabet berbalik naik meski komisi eropa membuka penyelidikan ke unit periklanan Google.
Baca juga: Restorasi Lingkungan, Apple Produksi iPhone dari Bahan Daur Ulang
Ketua bank sentral AS, the Fed Jerome Powell bersaksi di depan Dewan Perwakilan Rakyat untuk memberi pandangan bank sentral terhadap pandemi. Pernyataannya menjelang sidang Senin malam, mendukung gagasan the Fed siap membahas penghapusan beberapa langkah stimulus belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.
Indeks mencapai level tertinggi saat Powell menjawab pertanyaan anggota DPR. Tidak ada berita utama dari Powell terlihat jelas mengerek kenaikan indeks. Namun, kepala the Fed optimistis dengan kembalinya ekonomi dan mempertahankan kekuatan inflasi bersifat sementara.
Baca juga: Banyak Insentif, Intiland Development Optimistis Industri Properti Menggeliat
Sementara bursa Asia Pasifik mayoritas ditutup menguat. Indeks ASX 200 surplus 1,48 persen, Shanghai Stock Exchange melesat 0,80 persen, KLSE meroket 0,11 persen, KOSPI melejit 0,71 persen, dan Nikkei menguat 3,12 persen. Sedang Indeks Strait Times minus 0,28 persen. Penguatan disebabkan kekhawatiran investor global mengenai sikap The Fed mulai hawkish mereda setelah mendengar komentar Presiden The Fed Minneapolis.
Lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,52 persen ke level 6.087,84. Sejak awal perdagangan, Indeks dibuka menguat dengan gap up mengikuti pergerakan bursa-bursa regional lain. Apresiasi itu, tersulut komentar Presiden The Fed Minneapolis membuat kekhawatiran pasar global terhadap sikap The Fed mulai hawkish mereda.
Baca juga: Mubazir, Garuda Indonesia Tutup Tiga Rute Global
Sementara sentimen dari dalam negeri komitmen Presiden Joko Widodo menargetkan herd immunity untuk sektor jasa keuangan paling tidak terjadi Agustus 2021. Menilik fakta itu, Salvian Fernando, Equity Research Analyst Victoria Sekuritas pada perdagangan Rabu (23/6) akan bergerak sideways. Maklum, setelah pada perdagangan kemarin mengalami penguatan cukup signifikan. Indeks sepanjang perdagangan hari ini, akan bergerak pada level support 6.026, dan resisten 6.135.
Perdagangan hari ini, akan diwarnai reaksi investor terhadap pidato kepala the Fed Jerome Powell. Di mana, sebelumnya pidato The Fed cenderung bernada hawkish. Sentimen negatif lainnya berupa peningkatan jumlah kasus aktif positif Covid-19 Indonesia, dan pengetatan PPKM Mikro juga masih menghantui pasar.
Baca juga: Keren Banget, Bos Ini Hobi Borong Saham Bayan Resources
Beberapa saham secara teknikal layak untuk diperhatikan antara lain Waskita Karya (WSKT), Sarana Menara Nusantara (TOWR), Bank Syariah Indonesia (BRIS), dan Bank Aladin Syariah (BANK). (abg)