indoposnews.co.id – Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) sepanjang 2024 meraup laba Rp177,79 miliar. Melorot 24 persen dari episode sama 2023 senilai Rp235,17 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar meluncur menjadi Rp111 dari sebelumnya Rp147.
Pendapatan usaha Rp1,26 triliun, berkurang tipis dari posisi sama 2023 sebesar Rp1,27 triliun. Beban pokok pendapatan dan beban langsung Rp599,12 miliar, bertambah dari Rp576,88 miliar. Laba kotor terkumpul Rp666,77 miliar, mengalami penyusutan dari edisi sama 2023 sejumlah Rp696,95 miliar.
Penghasilan bunga Rp17,74 miliar, turun dari Rp23,77 miliar. Kerugian penjualan aset tetap Rp470 juta, dari surplus Rp33 juta. Penghasilan lainnya Rp23,24 miliar, anjlok dari Rp103,84 miliar. Rugi selisih kurs Rp22 juta, susut dari Rp551 juta. Beban penjualan Rp31,23 miliar, bengkak dari Rp28,33 miliar.
Baca juga: Cetak Pemain Berbakat, SIG Fasilitasi SSB Usia Dini 7-17 Tahun
Beban umum dan administrasi Rp261,67 miliar, bengkak dari Rp250,26 miliar. Beban lain-lain Rp41,99 miliar, susut dari Rp98,24 miliar. Laba usaha Rp372,36 miliar, mengalami penciutan dari Rp447,21 miliar. Bagian rugi bersih entitas asosiasi Rp155 juta, bengkak dari laba Rp24,01 miliar.
Bagian laba bersih ventura bersama Rp983 juta, melejit dari tekor Rp763 juta. Beban keuangan Rp95,65 miliar, turun dari Rp96,36 miliar. Beban pajak final Rp28,27 miliar, bengkak dari Rp16,98 miliar. Laba sebelum pajak Rp249,26 miliar, melorot dari Rp357,11 miliar. Laba bersih periode berjalan Rp176,28 miliar, anjlok dari Rp241,3 miliar.
Jumlah ekuitas Rp1,73 triliun, melonjak dari akhir 2023 senilai Rp1,66 triliun. Total liabilitas Rp1,85 triliun, mengalami pengurangan secara signifikan dari edisi 2023 sebesar Rp2,07 triliun. Jumlah aset terkumpul Rp3,59 triliun, mengalami penyusutan dari episode 2023 senilai Rp3,74 triliun. (abg)