indoposnews.co.id – Sejahteraraya (SRAJ) akan menerbitkan surat utang senilai Rp1,89 triliun alias setara USD125 juta. Surat utang itu, akan diserap oleh BCSS Maverick Holdings I, LP, dan BCSS Maverick Holdings II, LP. BCSS Maverick I, dan II masing-masing menyerap USD62,5 juta.
Itu berdasar perjanjian pembelian surat utang alias Bond Subscription Agreement (BSA) pada 29 November 2024 yang diteken antara perseroan dengan para investor. Para investor itu, di bawah kendali Bain Capital Credit, LP.
Perseroan berencana mengalokasikan dana yang akan diperoleh dari penerbitan surat utang tersebut untuk mendukung modal kerja grup perseroan. Membantu pengembangan bisnis usaha melalui pembangunan beberapa proyek.
Baca juga: Perkuat Armada, Humpuss Kembali Boyong Kapal USD2,97 Juta
Misalnya, perluasan Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dan pembangunan rumah sakit baru seperti Mayapada Apollo Batam International Hospital di Batam, dan Mayapada Hospital Surabaya 2. Alokasi Rp725 miliar untuk penambahan modal Nirmala Kencana Mas (NKM). Oleh NKM dana itu untuk pembangunan Gedung Tower 3 Mayapada Hospital Jaksel, dan pembelian tambahan peralatan medis.
Sekitar Rp725 miliar untuk penambahan modal Anugrah Inti Bahagia (AIB). Selanjutnya, dana itu oleh AIB untuk pembangunan gedung rumah sakit Mayapada Apollo Batam International Hospital beserta pembelian peralatan medis. Sekitar Rp250 miliar untuk penambahan modal Sejahtera Karunia Semesta (SKS). Oleh SKS dana itu, untuk pembelian lahan untuk proyek Mayapada Hospital Surabaya 2.
Senilai Rp125 miliar suntikan modal Sejahtera Abadi Solusi (SAS). Oleh SAS dana itu, untuk perluasan lahan, pembangunan gedung parkir, dan melengkapi peralatan medis. Dan, sisa sekitar Rp67,25 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan, dan entitas anak.
Nah, untuk memuluskan rencana itu, perseroan akan meminta persetujuan pelaku pasar melalui rapat umum Pemegang Saham luar biasa Pada Senin, 20 Januari 2025 pukul 14.00 WIB, di Auditorium Ang Boen Ing Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Jalan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Peserta harus tercatat sebagai pemegang saham pada 24 Desember 2024. (abg)