indoposnews.co.id – Global Digital Niaga (BELI) per 30 Juni 2024 mencatat rugi bersih Rp1,19 triliun. Berkurang 31 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp1,74 triliun. So, rugi per saham menyusut menjadi Rp10 dari edisi sama sebelumnya Rp15.
Pendapatan bersih Rp7,85 triliun, surplus 1,02 persen dari posisi sama tahun lalu Rp7,77 triliun. Beban pokok pendapatan Rp6,3 triliun, berkurang dari sebelumnya Rp6,58 triliun. Laba kotor tercatat Rp1,54 triliun, melejit 29 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,19 triliun.
Beban penjualan Rp909,71 miliar, susut dari sebelumnya Rp1,07 triliun. Beban umum dan administrasi Rp1,8 triliun, turun dari Rp1,82 triliun. Pendapatan lainnya Rp33,07 miliar, menciut dari Rp37 miliar. Beban lainnya Rp21,58 miliar, mengalami penyusutan dari edisi sama tahun lalu Rp27,36 miliar.
Baca juga: Sudah Terpangkas, Saratoga Tetap Boncos Rp446 Miliar
Rugi usaha Rp1,15 triliun, mengalami penciutan dari Rp1,7 triliun. Pendapatan keuangan Rp20,2 miliar, turun dari Rp26,4 miliar. Biaya keuangan Rp99,42 miliar, bengkak dari Rp59,83 miliar. Bagian laba bersih dari entitas asosiasi Rp228 juta, turun dari periode sama tahun lalu Rp561 juta.
Realisasi laba dari investasi Rp110,7 miliar dari edisi sama tahun lalu nihil. Rugi sebelum pająk penghasilan Rp1,12 triliun, berkurang dari edisi sama tahun lalu Rp1,74 triliun. Beban pajak penghasilan Rp61,4 miliar, bengkak dari Rp19,92 miliar. Rugi tahun berjalan Rp1,18 triliun, susut dari Rp1,76 triliun.
Total ekuitas Rp7,7 triliun, mengalami reduksi dari edisi akhir 2023 senilai Rp7,84 triliun. Akumulasi defisit Rp24,69 triliun, naik dari akhir tahun lalu Rp23,49 triliun. Jumlah liabilitas Rp7,69 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp4,99 triliun. Total aset Rp15,4 triliun, melonjak dari akhir tahun lalu Rp12,84 triliun. (abg)