indoposnews.co.id – Indeks bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat. Kondisi itu, mengantarkan Dow Jones ke level tertinggi sepanjang sejarah. Lompatan Wall Street tersebut seiring aksi beli investor terhadap saham berkapitalisasi kecil berlanjut.
Kondisi tersebut membuat peluang pemangkasan suku bunga acuan September nanti makin besar. Dengan demikian, menjadi katalis positif utama pasar, dan mendorong penguatan indeks tersebut. Indeks Russell 2000 berisi saham-saham berkapitalisasi kecil menguat 3,50 persen, menandai penguatan selama lima hari beruntun, dan telah menguat hingga 10 persen bulan ini.
Baca juga: Makin Agresif! Hary Tanoe Gulung 119 Juta Saham MNC Asia Rp5,95 Miliar
Lonjakan Wall Street, dan harga emas diprediksi menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Sikap hati-hati investor menjelang musim laporan keuangan kuartal II 2024, dan mulai muncul aksi jual investor asing berpeluang menjadi katalis negatif pasar.
Oleh sebab itu, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah. Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 17 Juli 2024 IHSG akan mengelilingi kisaran support 7.160-7.100, dan resistance 7.290-7.350. Dan, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham Indosat (ISAT), XL Axiata (EXCL), Timah (TINS), Medco Energi (MEDC), Adi Sarana (ASSA), dan Pertamina Energy (PGEO). (abg)